Fimela.com, Jakarta Bianca Adinegoro Lutfi merupakan pecinta wastra nusantara dan fashion item gaun. Saat mantan model tersebut menggabungkan keduanya, maka terciptalah label fashion Baha Gia yang diinisiasinya.
Koleksi pertama label fashion Baha Gia, semuanya terdiri dari dress bermotif. Motifnya sendiri, terinspirasi dari budaya Indonesia, yang untuk koleksi perdana mengambil elemen dari Sumatera Barat lewat tajuk 'Di Ranah Minang'.
"Dari awal pembuatan, mengambil inspirasi budaya Indonesia untuk dijadikan print original Baha Gia. Kami pengin cari sesuatu yang sedikit berbeda dalam mengangkat budaya Indonesia," ujar Bianca Adinegoro pada Fimela.com saat perilisan Baha Gia di Sofia at The Gunawarman, Senopati, Jakarta, Senin (19/9).
Advertisement
Dipilihnya Sumatera Barat karena memiliki kedekatan dengan latar belakang Bianca sebagai direktur kreatif Baha Gia, di mana sang ayah berasal dari sana. Elemen budaya Sumatera Barat yang diangkat, di antaranya adalah Burung Kuau Raja yang merupakan burung asli daerah tersebut.
Lalu ada juga motif lainnya seperti tempah-rempah yang digunakan sebagai daerah pemilik makanan terlezat di dunia. Hingga keunikan arsitektur Sumatera Barat yang menjadi fondasi inspirasi yang mewarnai motif koleksi ini.
Advertisement
Dipersiapkan untuk Pasar Global
Selama setahun proses pembuatan, Bianca merancang segala aspek untuk dipersiapkan siap dibawa ke pasar global. Selain membawa prints yang mengangkat budaya Indonesia, desainnya juga disesuaikan dengan selera internasional.
"Dari awal, visinya memang ingin membawa ke pasar global di tahun 2024. Jadi pilih model yang bisa kena di pasar luar negeri," lanjutnya.
Siluet dress-nya sendiri didominasi potongan yang tidak ketat. Meski berpotongan loose, aksen karet atau belt tetap memberi opsi untuk menampilkan shape tubuh, sementara pleats dan ruffle menambah elegansi dan keanggunan bagi pemakainya.