Puan Maharani Kenakan Kebaya Kutubaru Warna Terakota Karya Didiet Maulana di Sidang Tahunan 2022, Ini Maknanya

Batik tulis Jawa bermotif Semen Romo ini dimaknai sebagai penggambaran dari kehidupan yang bersemi, kehidupan yang berkembang dan sejahtera. Sebuah pengharapan dan doa untuk kehidupan yang makmur.

Motif ini sering dikaitkan dengan cerita Ramayana dengan ajaran kepemimpinan Hastha Brata (8 jalan ajaran utama). Di antaranya sikap semangat, penuh kasih, bertanggung jawab berpengetahuan luas, berwibawa, adil, melindungi rakyat dan mengendalikan diri. Sebuah ajaran kepemimpinan untuk diri sendiri dan masyarakat.

Motif batik terdiri dari tiga bagian utama yang dibagi menjadi ornamen udara, darat dan laut. Melambangkan keseimbangan dan keadilan. Motif Tree of Life atau Pohon Hayat melambangkan darat, garuda melambangkan udara dan motif baito (perahu) melambangkan laut.

“Sarat makna, sarat doa dan pengharapan baik yang disampaikan dalam satu helai kain,” pungkas Didiet.

Penampilan Puan disempurnakan dengan pulasan makeup fresh karya MUA Bubah Alfian, dengan sanggul dari rambut Puan sendiri yang dibuat apik oleh Mbak Yayuk. 

Berdasarkan pantauan Merdeka.com, Puan Maharani tiba di gedung Komplek Parlemen sekitar pukul 08.00 WIB. Puan langsung masuk ke dalam gedung menuju ruang sidang tahunan.

Tampak juga, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri yang hadir dalam sidang tahunan. Berbeda dengan Puan, Megawati tampil berkebaya merah dengan kain coklat dan dibalut selendang berwarna coklat di pundaknya.

#Women for Women