Sukses

Fashion

Aksi UMKM Lokal Mejeng di Citayam Fashion Week agar Go International

Fimela.com, Jakarta Belakangan ini masyarakat dan media sosial tengah dihebohkan dengan fenomena Citayam Fashion Week. Istilah Citayam Fashion Week sendiri merujuk pada sekumpulan remaja SCBD (Sudirman, Citayam, Bojonggede, Depok)yang menyulap kawasan MRT Dukuh Atas-Sudirman menjadi ajang untuk mengekspresikan diri lewat gaya busana.

Fenomena itu ternyata menyedot perhatian sejumlah publik figur untuk hadir di lokasi tersebut. Bahkan, media harian mode asal Jepang, Tokyo Fashion turut menyoroti fenomena Citayam Fashion Week. Ini terlihat dari salah satu cuitan di Twitter Tokyo fashion yang mengapresiasi anak-anak muda di Indonesia.

Hal tersebut menjadi momentum khusus sebagian UMKM lokal  seperti Extu Heritage, Epic, Seutail, dan Floating Female Clothing, untuk dapat mempromosikan produknya secara internasional melalui Citayam Fashion Week.

Gandeng Model Profesional

Hadir sebagai produk lokal khas Indonesia, melalui fenomena viral ini. Masing masing UMKM tersebut menggandeng beberapa model pria dan wanita profesional, untuk ikut serta memamerkan produknya tersebut. 

Lisa dan Lina, kakak-beradik pemilik Brand Lokal asal Tangerang mencoba peruntungan mereka di tengah kerumunan Citayam fashion week. Mereka hadir dengan 4 Brand yang mereka kembangkan selama ini di spot yang lagi viral tersebut.  

“Kami mencoba memperkenalkan kempat brand lokal kami yaitu, EXTU HERITAGE, Epic, Seuitail dan Floating Female Clothing,“ ucap Lisa dan Lina, disela-sela peragaan busana mereka di kawasan MRT Dukuh Atas, dikutip dari keterangan pers yang diterima Fimela, (24/7/2022).

Fenomena Citayam Fashion Week ini dimanfaatkan para UMKM lokal ini agar produk Indonesia bisa dikenal dunia.

 

Make Over Remaja Citayam

Rencananya, mereka juga akan melakukan make over anak-anak Citayam yang lagi viral tersebut. Ini karena menurut mereka, model fashion yang diusung anak muda di Citayam Fashion Week sesuai dengan karakter brand milik Lina dan Lisa.

 “Paling mahal hanya Rp 300 ribu. Dan untuk atasan hanya Rp150 ribu,” tambahnya lagi.  

Sementara itu, keempat brand lokal milik Lina dan Lisa mengusung gaya yang merupakan hasil riset sendiri dan melihat tren yang sedang berkembang. Menurutnya, pihaknya telah berupaya beradaptasi dengan tren fashion yang ada di Indonesia.

 

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading