Fimela.com, Jakarta Jika sebelumnya ada kain Tenun Ikat Endek Bali hasil para perajin Bali yang menjalin kemitraan dengan rumah mode asal Prancis Dior, kini Batik Solo sedang menjajaki potensi kolaborasi dengan merek ternama dunia asal Paris lainnya. Misi tersebut dibawa oleh Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka yang membawa UMKM Solo naik kelas lewat kerja sama yang terjalin antara Pemerintah Kota Surakarta, Kedutaan Besar RI di Paris, dan Shopee Indonesia.
Keseriusan tersebut dibuktikan dengan pertemuan Gibran bersama Secretaire General LVMH Marc Antoine Jamet yang berlangsung di Paris. Dalam diskusinya bersama Sekjen perusahaan multinasional yang menaungi barang mewah seperti Louis Vuitton, Dior, Fendi, dan Bulgari, ia membahas potensi batik Indonesia khususnya batik Solo agar mendunia.
"Kita menginginkan batik buatan kota Solo yang berkualitas juga memiliki nilai jual setara dengan merek-merek terkenal dunia. Untuk itu saya telah membangun diskusi dengan Mr. Marc Antoine untuk membahas potensi batik Indonesia khususnya batik Solo berkolaborasi dengan brand besar asal Paris," ujar Gibran dalam postingan Instagramnya.
Advertisement
Advertisement
Pengenalan Produk Solo di Paris
Agenda tersebut menjadi bagian dari program 'Java in Paris' yang bekerja sama dengan Shopee, Pemkot Surakarta, KBRI di Paris, dan Le BHV Marais Paris. Program tersebut membawa ratusan jenis produk UMKM lokal untuk dikenalkan di salah satu department store terbesar di Prancis yang merupakan bagian dari jaringan Galeries Lafayette.
"Semoga #JavaInParis #ShopeeJAVAinPARIS yang berlangsung pada 8 Juni - 17 Juli 2022 di Le BHV Marais berjalan sukses, produk-produk unggulan Kota Bengawan bisa diterima warga lokal Paris dan pengenalan budaya Solo di pusat fesyen dunia, dapat menarik perhatian luar negeri untuk mengunjungi Solo sebagai kota budaya yang indah dan bernilai sejarah," harap Gibran.
Mengenai Program Java in Paris
Java in Paris merupakan bagian dari aktualisasi pemberdayaan UMKM lokal yang terus bergerak maju dan kini dapat menjangkau pasar dunia. Hal ini terus didukung oleh Shopee melalui program seperti Kampus UMKM Shopee dan Kampus UMKM Shopee Ekspor yang telah hadir di 9 kota dan berhasil melatih puluhan ribu UMKM lokal dan membantu lebih dari 180.000 UMKM lokal dapat menjangkau pasar baru seperti Vietnam, Malaysia, Thailand, bahkan Brasil dan Meksiko.
Director & Country Head Sea Indonesia, Kiky Hapshary menjelaskan inisiatif program Java in Paris ini hadir untuk mendukung UMKM lokal, “Java in Paris merupakan hasil sinergi dan kolaborasi strategis antara pemerintah dan perusahaan swasta untuk bisa menghadirkan akses pasar yang lebih luas bagi UMKM. Dengan dukungan ekosistem bisnis digital Shopee dalam mengakselerasi perkembangan UMKM, Java in Paris ini akan menjadi momentum bagi UMKM Indonesia untuk bangkit dan melihat peluang yang lebih besar. Saya berharap, program ini bisa menginspirasi lebih banyak UMKM lokal untuk tumbuh dan menjangkau dunia.”
Direktur Eksekutif Shopee Indonesia, Handhika Jahja, menjelaskan komitmen #ShopeeAdaUntukUMKM melalui program Java in Paris. “Shopee ingin menjadi kawan dalam setiap perjalanan UMKM Indonesia. Kelanjutan dari komitmen kami untuk UMKM adalah melalui program Java in Paris yang kami sinergikan dengan Pemerintah Kota Surakarta dan juga sekaligus menandai 1 tahun berdirinya Kampus UMKM Shopee Ekspor Solo. Kami berharap, dukungan melalui program ini bisa memberikan dampak positif bagi perkembangan UMKM lokal agar lebih banyak UMKM yang bisa dikenal di pasar internasional. Ini adalah waktunya bagi UMKM untuk tidak hanya berjaya di Indonesia, tapi juga bisa eksis di kancah internasional,” jelas Dhika.