Fimela.com, Jakarta Siapa tak mengenal sosok Rinaldy A. Yunardi? Desainer aksesori yang karyanya telah dipakai oleh selebritas dunia, seperti Lady Gaga dan Madonna.
Di Fimela Fest 2021, hari Jumat (19/11/2021) ini, dalam sesi Self Enrichment Class, Rinaldy A. Yunardi menceritakan perjalanan panjangnya hingga saat ini berhasil membawa karyanya dikenal secara global. Setelah lulus SMA, Rinaldy memutuskan untuk tidak meneruskan pendidikan ke perguruan tinggi dan memilih untuk langsung bekerja.
Advertisement
BACA JUGA
"Itu 30 tahun yang lalu dan fashion itu dulu belum jadi sesuatu yang saya cita-citakan, industrinya belum seperti sekarang," cerita Rinaldy.
Saat itu, ia memutuskan untuk menjadi pegawai kantoran di bidang marketing yang menjual ban mobil. Secuplik cerita dari sosok Rinaldy A. Yunardi yang mungkin belum banyak diketahui.
"Dulu saya bekerja sebagai marketing officer ban mobil. Itu jadi momen hidup yang spesial, walaupun memang bukan bidang yang saya cintai, tapi ternyata memberikan banyak pengalaman dan pelajaran untuk masa-masa hidup saya berikutnya."
Banyak hal yang ia pelajari dari 2,5 tahun menjadi pekerja kantoran menjual ban mobil, yang akhirnya sekarang masih ia gunakan dalam bisnis aksesori. Ketekunan dan keberanianlah yang akhirnya membawa Rinaldy ke dunia fashion.
"Dulu pekerjaan saya, mulai dari jualan, sampai menghitung ban mobil. Sekarang, apa yang saya lakukan dulu itu jadi dasar ilmu manajemen yang saya punya."
Advertisement
Rinaldy belajar membuat aksesori secara otodidak
Setelah itu, Rinaldy bertemu dengan seorang legend di bidang bridal yang memperkenalkannya pada tiara. Bisa dibilang, rasa cinta, passion, dan keberanian Rinaldy mulai lahir dari momen ini.
Dari sini, Rinaldy belajar secara otodidak bagaimana membuat aksesori, merelakan waktu senggangnya dalam sehari untuk mengulik pembuatan aksesori, dan akhirnya berani memutuskan untuk bekerja sendiri. Tidak dipungkiri oleh Rinaldy bahwa untuk memulai sesuatu sendirian, dirinya juga merasakan keraguan yang besar.
"Waktu memutuskan untuk bekerja sendiri, saya juga ragu, apakah keputusan saya tepat, apakah nantinya yang saya lakukan akan berhasil, tapi ya memang harus dicoba. Jadi, saya beranikan diri untuk mencoba."
Setelah mengulik sendiri pembuatan tiara dan aksesori, Rinaldy memperkenalkan karyanya masih dari mulut ke mulut. Saat itu memang penggunaan media sosial belum terlalu populer seperti sekarang.
"Saya menawarkan produk sendiri, pakai gojek kemana-mana. Dulu, orang kan masih mau liat kayak apa sih, ya dulu saya bener-bener door to door."
Saat ditanya tentang momen-momen paling tak terlupakan, Rinaldy mengaku bahwa dirinya masih belajar sampai hari ini. Baginya, passion adalah sesuatu yang bisa ditemukan seiring berjalannya waktu, bukan hal yang instan.
"Menemukan passion itu butuh waktu. Dulu kalau dipikir-pikir kenapa ya saya merelakan waktu keluar main sama teman, malah memilih bela-belain belajar bikin aksesori. Kalau ditanya kapan ketemu passionnya di sini, saya nggak yakin kapan, tapi yang saya tahu pasti adalah saya jalan terus."
Profesi di industri fashion saat ini telah sangat menjanjikan
Bahkan Rinaldy dengan yakin mengatakan bahwa saat ini, profesi di bidang fashion sangat menjanjikan. Tidak hanya menjanjikan ia menyebutkan bahwa industri fashion bisa menjadi komoditi untuk hidup banyak orang.
Karya-karya Rinaldy A. Yunardi tidak hanya terlihat dikenakan oleh selebritas tanah air, tapi juga merupakan langganan dari selebritas kelas dunia, seperti Lady Gaga, Kelly Rowland, hingga Madonna. Tapi prestasinya ini tak lantas membuat Rinaldy terpikir untuk berhenti.
"Saya masih ada keinginan agar karya saya suatu hari bisa dipakai oleh J.Lo. Sampai hari ini, ya saya masih terus belajar, ujiannya beda tingkatan aja dari yang dulu. Seperti dulu pesanan dari Madonna, timnya cuma kasih tema aja, tapi nggak bilang butuh aksesori apa."
Pengalaman yang rasanya tak mungkin dilupakan oleh Rinaldy sendiri. Saat itu, ia harus berusaha sendiri, mencari tahu lebih jauh tentang sosok Madonna, melakukan research untuk membuat karya yang berbeda dari yang lain, dan menyesuaikan dengan kebutuhan dari tim lainnya, seperti desainer baju.
"Setiap profesi itu pasti ada plus-minusnya. Kalau kamu merasa plus terus nanti bisa lupa diri, tapi kalau minus terus, nggak maju-maju. Kalau lagi ada di titik minus, saya biasanya jadikan tangga untuk berkarya lebih baik lagi. Kalau gagal terus, coba tanyakan sama diri kamu sendiri, apa ini hal yang benar-benar kamu inginkan. Intinya itu adalah jujur pada diri sendiri."
Di akhir sesi bersama Fimela Fest 2021, Rinaldy A. Yunardi menegaskan bahwa untuk mengenali passion, sesuatu yang benar-benar kita cintai, adalah proses yang membutuhkan waktu. Suatu proses yang membutuhkan pengenalan terhadap diri sendiri, kemauan untuk berkembang, bereksperimen, keluar dari zona nyaman, dan fokus.
#Elevate Women