Fimela.com, Jakarta Sejak masuk ke Indonesia pada tahun 2013 dengan gerai pertamanya di Gandaria City, H&M masih menjadi destinasi pilihan belanja fashion terlengkap dan terfavorit. Koleksi H&M selalu memuaskan para pemburu tren fashion terbaru.
Di balik kesuksesan brand multinasional asal Swedia yang tersebut, H&M didesak untuk mengendalikan limbah tekstilnya. Sebagai retailer fast fashion, yaitu metode desain, manufaktur, dan pemasaran yang berfokus pada produksi pakaian dalam jumlah besar dan cepat, H&M bergerak untuk mempraktikkan fashion yang berkelanjutan.
Ikut bertanggung jawab atas salah satu dampak limbah industri tekstil yang dihasilkan, H&M melakukan beberapa aksi dan solusi. Seperti sistem daur ulang pakaian ke pakaian atau garment-to-garment yang diberi nama Loop.
Advertisement
Cara kerja Loop adalah menghancurkan pakaian yang diparut menjadi serat dan dipintal menjadi benang baru Kemudian dirajut kembali untuk menjadi model fashion favorit terkini.
Sejak tahun 2013, H&M juga menjadi perusahaan retail pertama dengan program pengumpulan garmen global. H&M menyediakan garment collecting yang ada di gerainya dengan menempatkan tiga kotak re-wear, reuse, dan recycle, termasuk di Indonesia.
Advertisement
Brand High Street Rasa High End
Selain menawarkan fashion dengan material ramah lingkungan yang berkelanjutan, pecinta fashion juga dimanjakan dengan koleksi kolaborasi dengan fashion house dan desainer dunia. Kolaborasi yang selalu dinanti ini memberi kesempatan bagi banyak orang untuk menjajal koleksi dari merek high end atau luxury fashion dengan harga yang lebih terjangkau.
Seperti pada tahun 2004, H&M mulai kolaborasi dengan Karl Lagerfeld yang menuai sukses besar. Berlanjut dengan deretan desainer Stella McCartney, Matthew Williamson, Jimmy Choo, Marni, Lanvin, Alexander Wang, Simone Rocha, Moschino sampai Isabel Marant.
Koleksi kolaborasi terbarunya adalah H&M x John Boyega yang membuat busana pria dengan bahan berkelanjutan. John Boyega merupakan pemenang Golden Globe yang bersuara keras saat protes Black Lives Matter.
Koleksi ini dibuat menggunakan bahan yang lebih berkelanjutan, sejalan dengan komitmen H&M untuk membawa mode menuju masa depan yang lebih berkelanjutan. Kapas yang digunakan adalah organik atau didaur ulang dari limbah produksi tekstil atau limbah pasca konsumen, nilon dan poliester daur ulang, dan serat viscose yang berasal dari sumber berkelanjutan.
H&M terpilih sebagai salah satu nominasi kategori Magnificent Fashion Brand dalam penghargaan Magnificent 11 Awards yang digelar Fimela. Sahabat Fimela bisa ikut berpartisipasi dengan memberikan voting di sini
#ElevateWomen