Fimela.com, Jakarta Setiap tanggal 31 Oktober warga dunia merayakan Halloween yang indentik mengenakan kostum-kostum unik hingga menyeramkan. Para aktris Kpop pun ikut merayakan perayaan yang indentik dengan labu ini, salah satu girl grup fenomenal Blackpink.
Para member Blackpink, Jisoo, Jennie, Rose, dan Lisa pun membagikan gaya mereka mengenakan kostum Halloween lewat akun Instagram pribadinya. Tahun ini, keempatnya menampilkan kostum Halloween dengan standart fashion yang staylish.
Advertisement
BACA JUGA
Misalnya saja Rosé mengenakan kostum dengan aura kutu buku, mengenakan seragam pelajar yang manis dan kacamata. Lengkap dengan gaya rambut kuncir duanya sambil membawa handycam dan sebuah buku ditangannya.
“Saya mendapat siswa terbaik bulan ini. ,” tulisnya dalam keterangan postingannya.
Sedangkan Lisa mengenakan kostum yang tengah viral saat ini, yaitu boneka perempuan pada Squid Game dalam permainan Red Light.
Pakaiannya pun sangat totalitas dengan busana dalam kuning dan dress orangenya. Lengkap dengan gaya rambut kuncir dua berponinya.
Advertisement
Kostum Jisoo dan Jennie
Menariknya, Jisoo cosplay menjadi member Blackpink lainnya yaitu Lisa. Anggota tertua Blackpink ini mengenakan oversize hoodie abu-abu dipadukan dengan beanie abu-abu dengan tulisan LALISA.
Sedangkan Jennie, memiliki konsep yang terinspirasi dari Medusa lengkap dengan rambut bergelombang, aksesoris ular emas di kepala, dan kuku panjang 'bernoda darah'.
"Happy Halloween ," tulisnya di postingannya.
Pengikut Instagram-nya menanggapi dengan kegembiraan atas penampilan kreatif Jennie, meninggalkan komentar seperti, "Jennie, kamu terlihat memukau," "Medusa ratuku," "Selamat Halloween, Medusa kami yang cantik," dan "Tampilan ini adalah segalanya!"
Persahabatan Blackpink
September lalu, Blackpink berbicara kepada ELLE tentang persahabatan dekat mereka selama bertahun-tahun dan bagaimana itu terjadi secara alami.
"Kami semua hidup bersama sejak awal," kata Jennie.
“Setelah waktu pelatihan kami selesai, kami akan pulang bersama dan memesan makanan, berbicara tentang betapa menakutkannya para guru, betapa pekerjaannya terlalu banyak. Dan seperti bagaimana anak-anak di sekolah menjadi teman, kami hanya bergaul. Itu sangat mudah—kami tidak benar-benar harus mencobanya,” kata Jennie.
Grup tersebut, yang semuanya merupakan duta dari berbagai rumah mode Prancis sekarang (Jennie perwakilan Chanel; Jisoo perwakilan Dior; Lisa perwakilan Celine; dan Rosé perwakilan Saint Laurent), menyentuh betapa pentingnya fashion bagi mereka.
"Fashion benar-benar memberdayakan kami seperti halnya musik," kata Jennie. “Musik dan mode—”
“Tidak bisa dipisahkan,” kata Rosé mengakhiri pemikirannya.
Advertisement
Sejarah Halloween
Dilansir history.com, Minggu (31/10/21), tradisi Halloween berasal dari festival Celtic kuno Samhain. Kala itu, orang menyalakan api unggun dan mengenakan kostum untuk mengusir hantu.
Pada abad ke-8, Paus Gregorius III menetapkan 1 November sebagai waktu untuk menghormati semua orang kudus. Seiring waktu, Halloween berkembang menjadi hari kegiatan seperti trik-or-treat, mengukir jack-o-lantern, pertemuan meriah, mengenakan kostum, dan makan camilan.
Asal usul Halloween berasal dari festival Celtic kuno Samhain (diucapkan menabur). Bangsa Celtic, yang hidup 2.000 tahun yang lalu, sebagian besar di daerah yang sekarang menjadi Irlandia, Inggris Raya, dan Prancis utara, merayakan tahun baru mereka pada 1 November.
31 Oktober menandai waktu dalam setahun yang sering dikaitkan dengan kematian manusia. Celtic percaya bahwa pada malam sebelum tahun baru, batas antara dunia yang hidup dan yang mati menjadi kabur.
Perayaan Halloween mulai muncul di Amerika ketika kepercayaan dan kebiasaan berbagai kelompok etnis Eropa dan Indian Amerika menyatu. Perayaan pertama merupakan acara publik yang diadakan untuk merayakan panen. Perayaan Halloween Kolonial juga menampilkan penceritaan kisah hantu dan segala jenis kejahatan.