Fimela.com, Jakarta Terdengar asing mungkin jika dikatakan bahwa jamur bisa diolah menjadi bahan, seperti kulit terbarukan dan berkelanjutan untuk tas, perabot rumah tangga, dan pakaian. Perusahaan rintisan dengan teknologi inovatif Mycotech Lab atau MYCL lah yang membuatnya menjadi nyata.
BACA JUGA
Advertisement
MYCL yang memang fokus menciptakan dampak sosial positif memiliki kekhawatiran terhadap banyaknya limbah jamur tiram yang dibakar karena tak terpakai usai dijadikan bahan bangunan dan produk dari bagian vegetatif, seperti benang. MYCL memanfaatkan limbah ini, sehingga tidak ada sisa makanan terbuang.
Dengan sistem pengolahan yang mirip dengan tempe, MYCL mengikat miselium dengan limbah pertanian, seperti sekam jagung dan serpihan kayu, lalu menumbuhkannya menjadi bahan yang disebut Mylea. Bahan Mylea dari jamur ini tahan api, tahan air, dan fleksibel, bahkan bisa diubah menjadi berbagai kreasi kulit imitasi eksperimental.
Advertisement
Koleksi busana dari bahan jamur yang diproduksi oleh perusahaan Indonesia berhasil tampil di panggung Paris Fashion Week
MYCL juga bekerjasama dengan Doublet, brand fashion streetwear asal Jepang untuk merilis koleksi berbahan dasar Mylea yang dikembangkan oleh MYCL. Koleksi ini berhasil dihadirkan di panggung Paris Fashion Week pada bulan Juli 2021.
Doublet mengganti penggunaan kulit dari koleksinya dengan Mylea. Dibandingkan kulit, Mylea bisa tumbuh menjadi bahan seperti kulit dengan waktu yang lebih singkat dan konsumsi air yang lebih sedikit.
Selain itu, Mylea juga mengemisi karbon yang jauh lebih sedikit dan tidak menggunakan bahan kimia berbahaya atau logam berat dalam proses pembuatannya. Hal ini meminimalisir risiko berbahaya, tidak hanya bagi lingkungan, tapi juga kesehatan manusia, serta tidak ada hewan yang dirugikan.
Koleksi busana dari bahan jamur yang diproduksi oleh perusahaan Indonesia berhasil tampil di panggung Paris Fashion Week
MYCL dan Doublet memiliki misi untuk mengajak masyarakat berani menunjukkan kepedulian terhadap lingkungan yang lebih baik dan percaya diri akan selera fashion masing-masing, terlepas dari stereotype yang ada. Misi ini juga didukung oleh Bank DBS Indonesia, yang pada tahun 2016, telah memberikan dana hibah kepada MYCL lewat program DBS Foundation Social Enterprise Grant.
Setelah berhasil mengembangkan prototipe kerja dan model bisnis yang bisa diskalakan, MYCL kembali mendapatkan dana hibah di tahun 2018. Menarik, bukan, Sahabat FIMELA?
#Elevate Women