Fimela.com, Jakarta Industri modest fashion di Indonesia terbilang begitu cepat. Selain memiliki potensi pasar yang besar, kehadiran sejumlah merek dan desainer modest fashion menjawab kebutuhan dari pasar itu sendiri. Jika bicara soal merek modest fashion lokal, tentu tidak asing dengan KAMI IDEA.
Merek modest fashion ini hadir sejak 2009 dengan tiga pendiri perempuan yang memiliki latar belakang berbeda-beda. Mereka adalah , Istafiana Candarini, Afina Candarini, dan Nadya Karina yang menghadirkan merek modest fashion dengan konsep urban. Selama 12 tahun, KAMI IDEA tidak hanya menghasilkan hijab, melainkan juga pakaian dengan bahan dan patten yang khas.
Advertisement
BACA JUGA
Eksistensi KAMI IDEA sebagai merek modest fashion selama 12 tahun ini menjadi inspirasi bagi merek untuk berkreasi dengan menunjukkan keunikan dan ciri khas dari masing-masing merek. Dalam First Class by Colorfit, Istafiana Candarini berbagi rahasia apa yang membuat KAMI IDEA masih eksis hingga saat ini.
"Yang terpenting dalam membangun brand adalah passion, positivity, story, dan mission, bukan hanya sekadar produk," ungkap Istafiana Candarini.
Â
Advertisement
Tidak fokus pada produk
Sejak kehadiran KAMI IDEA, Irin bersama dua sahabatnya tidak hanya produk semata. Melainkan value dan product story yang bisa dibagikan kepada konsumennya. Value dan product story yang ditawarkan haruslah unik dan original sehingga menarik minat konsumen untuk membeli lebih.
"Akan sangat baik jika produk dapat meningkatkan rasa percaya diri dan eksklusivitas penggunanya. Product story dari brand Kami ditentukan dengan sistematis, kemudian disampaikan dengan cara yang paling efektif. Kata kata yang positif selalu digunakan untuk mengambil hati para konsumen," kata Irin.
Identitas visual dari merek juga penting bagi KAMI IDEA. Lewat visual membuat konsumen lebih mudah memahami produk dan merek itu sendiri. Setelah itu, tentukan brand positioning, target konsumen, dan unique selling point. Dengan menentukan hal ini akan mempermudah brand untuk melihat cara pandang konsumen mengenai brand, menentukan harga, menentukan channel penjualan dan pemasaran, hingga cara komunikasi.
Â
Memahami segmetasi konsumen
ÂÂÂView this post on Instagram
Pengembangan produk juga tidak luput dari perhatian para pendiri KAMI IDEA. Mereka selalu berusaha untuk melakukan pemetaan produk sehingga bisa sesuai dengan target pasar dari masing-masing kategori. Jika dilihat dari katalog keseluruhan KAMI IDEA, merek ini memiliki produk yang ditujukan kelas ekonomi yag lebih rendah, sedang, dan kelas atas lewat hadirnya Signature Items.
Berkat penerapan strategi yang sedemikian rupa, membawa KAMI IDEA tidak hanya eksis hingga 12 tahun. Melainkan juga memiliki 19 cabang offline yang bisa dikunjungi oleh konsumen loyal KAMI IDEA. KAMI IDEA pun juga membuka channel distribusi melalui webstore, Instagram, marketplace, dan WhatsApp.
ÂÂÂView this post on Instagram
Advertisement
Simak video berikut ini
#Elevate Women