Fimela.com, Jakarta Hari gini siapa, sih, yang nggak tahu istilah Thrifting? Apa lagi bagi para penggila fashion dengan gaya vintage style, pastinya tidak asing lagi dengan istilah ini.
Tren thrift shopping ini sudah mulai dijadikan sebagai budaya populer yang banyak disenangi orang yang hobi shopping, terutama untuk berbelanja pakaian, karena dari segi harga cenderung lebih bersahabat daripada harus membeli baju baru di mall atau department store dengan harga selangit padahal bahan dan modelnya cenderung sama persis.
Tapi sadar nggak, sih, kalau budaya thrifting ini ternyata baik bagi bumi? Thrift shopping, terutama untuk pakaian-pakaian bekas membantu mengurangi sampah tekstil yang terbuang karena artinya akan ada pemakaian baju-baju tak terpakai atau baju bekas tersebut secara berkelanjutan.
Advertisement
Begitu banyak hal positif yang bisa didapatkan dari thrifting. Seseorang dapat menemukan semua jenis merek dan gaya yang tidak tersedia di mall komersial dan hal ini bisa menjadi kesenangan nyata bagi penggunanya, dan di sisi lain, bumi akan sangat berterima kasih untuk itu.
BACA JUGA
Advertisement
Lalu, mengapa thrift shopping baik bagi bumi?
Dilansir dari Swift Wellness, Thrift shopping merupakan teman baik bagi bumi karena manfaat lingkungannya. Pakaian yang sudah tak terpakai dapat dengan mudah menumpuk di tempat sampah, atau di tempat pembuangan lainnya. Singkatnya, pakaian ini jadi berakhir di tempat yang tidak seharusnya.
Jadi, untuk mencegah terjadinya hal tersebut, pilihan terbaiknya adalah menyumbangkan pakaian-pakaian bekas ke lembaga penampungan barang bekas, atau bahkan ikut serta menjual pakaian-pakaian bekas Anda ke orang lain. Dengan begitu, maka akan mencegah pakaian yang tidak terpakai, disimpan kembali ke dalam lemari, dan siap digunakan kembali.
Selain itu terdapat manfaat lainnya yang juga berdampak positif bagi lingkungan, yakni:
Mengurangi Sampah
Tren fashion mungkin datang dan pergi, seringkali terlalu cepat pergi. Maka, memilih untuk berbelanja barang bekas akan mengurangi limbah secara signifikan, karena lebih sedikit pakaian yang perlu diproduksi. Lebih sedikit pakaian, berarti lebih sedikit tekstil dan kain yang akan berakhir di tumpukan tempat pembuangan sampah.
Melindungi Laut dan Penggunaan Air
Sampah dan limbah tekstil tidak akan terurai dalam air. Tekstil dan kain akan tetap utuh, merusak, melukai, bahkan membunuh satwa liar alami yang ada di dalam laut. Selain itu, dalam aspek produksi, untuk memproduksi satu t-shirt, dibutuhkan beberapa galon air. Sehingga, dengan memproduksi lebih sedikit pakaian, kualitas laut dan penggunaan air kita dapat dilestarikan.
Mengurangi Polusi Udara
Industri fashion bukan satu-satunya penyumbang gas emisi, tetapi mereka menyumbang setidaknya 10% dari emisi karbon dunia. Pabrik-pabrik tekstil di seluruh dunia memproduksi pakaian dengan kecepatan tinggi, sehingga peningkatan polusi udara dan emisi gas karbon yang terbuang akan sangat besar. Sehingga, memilih untuk berbelanja dengan metode thrifting adalah salah satu upaya dalam mengurangi penyalahgunaan lingkungan karena membantu mengurangi produksi pakaian.
Penulis: Chrisstella Efivania
#Elevate Women