Fimela.com, Jakarta Label fashion mewah Valentino mengungkapkan bahwa mereka tidak akan lagi menggunakan bulu binatang dalam setiap koleksinya. Desain fur free atau bebas bulu tersebut akan berlangsung mulai tahun 2022 mendatang.
Menurut pernyataan yang dikeluarkan oleh perusahaan, Valentino bergerak ke arah yang lebih etis dan ramah lingkungan. Rumah mode ini memilih model bisnis yang akan memanfaatkan kreatifivitas dan penguasaan untuk mendukung momentum baru tentang keberlanjutan.
Advertisement
BACA JUGA
"Maison de Couture bagi kami berarti kreativitas, keunikan, keintiman, dan pola pikir inklusif," kata CEO Valentino, Jacopo Venturini, dikutip Harpers Bazaar.
"Sikap bebas bulu sangat sejalan dengan nilai-nilai perusahaan kami. Kami bergerak maju penuh dalam penelitian untuk bahan alternatif mengingat perhatian yang lebih besar terhadap lingkungan untuk koleksi mendatang." sambungnya.
Advertisement
Diikuti sejumlah label mewah lainnya
Keputusan itu mengikuti semakin banyaknya label mewah yang menolak penggunaan bulu binatang. Awal tahun ini, Alexander McQueen dan Balenciaga diam-diam mengumumkan bahwa mereka tidak akan lagi menggunakan bahan tersebut, sementara Michael Kors, Gucci Prada, Versace, dan Chanel juga telah berhenti menggunakan bulu dalam koleksi mereka.
Martina Pluda, direktur Italia untuk kelompok kampanye Humane Society Internasional mengatakan, keputusan Valentino tersebut adalah untuk memutus perdagangan bulu yang kejam.
“Seperti banyak desainer lainnya, Valentino tahu bahwa menggunakan bulu membuat merek terlihat ketinggalan zaman, dan skema sertifikasi industri bulu sedikit lebih dari sekedar putara PR hampa dari industri yang membunuh 100 juta hewan untuk bulu dalam setahun,” katanya, dikutip France 24.
Fokus pada lini utama
Selain menutup Valentino Polar pada akhir 2021, Valentino mengungkapkan bahwa rumah mode ini akan berfokus pada lini utama saja, Maison Valentino.
Hal ini berarti, label Red Valentino dan semua aktivitas yang terkait dengan bisnisnya akan dihentikan pada 2024 mendatang. Label tersebut juga mengklaim telah bekerja sama dengan perwakilan serikat pekerja untuk menyelesaikan masalah organisasi dan pekerja sesuai peraturan di berbagai negara.
"Masukan yang diterima pelanggan kami, atau teman-teman rumah, setiap hari sangat banyak. Dalam skenario ini, konsentrasi pada satu, dan hanya satu merek, akan lebih mendukung pertumbuhan organik maison yang lebih organik." pungkas Venturini.
#Elevate Women