Fimela.com, Jakarta Saat melakukan pekerjaan atau usaha sesuai dengan panggilan hati, tentu kamu akan dengan senang hati melakukannya. Selain itu, hasilnya pun menjadi lebih memuaskan. Hal serupa juga dialami oleh Eveline Wirawan saat memutuskan untuk menanggapi panggilan hatinya dengan membuka bisnis piyama.
Bernama KitaKita, bisnis piyama Eveline sudah didirikan sejak 2018. Bisnis inipun muncul berawal dari kecintaan perempuan asal Makassar ini akan baju tidur. Sayangnya, tidak banyak jenis piyama yang dapat ia temukan di Makassar. Sehingga ia harus repot-repot menjadi piyama tepat dan nyaman, terutama saat hendak kuliah di Jakarta.
Advertisement
BACA JUGA
"Sempat waktu kuliah kepikiran jual piyama. Waktu itu ngga kayak sekarang yang sudah banyak marketplace. Jadi jualannya sederhana. Selesai kuliah, kerja kantoran karena liat teman kerjanya enak kalau kantoran. Meski bukan passion aku, ngga apa apalah kerja kantoran, cobain aja," cerita Eveline kepada Fimela.
Namun dipertengahan, Eveline justru merasa tidak cocok dengan situasi kantor. Ia pun perlahan memulai kembali bisnis piyama sembari tetap bekerja di kantor. Setelah setahun, Eveline memberanikan diri resign dan fokus dengan usaha piyama.
Â
Advertisement
Merintis bisnis piyama
Awal berdirinya KitaKita, Eveline mengambil barang dari produk dengan klasifikasi sizing XS, S, M, L, serta koleksi anak-anak. Namun ia merasa produknya harus lebih universal hingga akhirnya mengeluarkan koleksi dengan ukuran all size untuk semua kalangan.
Eveline yang juga merupakan pecinta alam sadar bahwa pentingnya kehadiran produk ramah lingkungan dalam industri fashion. Ia pun bekerja sama dengan pengrajin di Bali untuk memproduksi kain yang ia gunakan di setiap koleksi KitaKita.
Dibutuhkan waktu sekitar 1-3 bulan dalam proses produksi piyama ini. Eveline melakukan produksi ini sendiri dimulai dari merancang motif dan model hingga tahap final dengan pemberian warna dan pengeringan. Salah satu koleksi piyama KitaKita yang cukup meledak adalah motif tiedye yang hadir dalam beberapa warna.
"Kebanyakan dari alam. kadang aku liat garis-garis aja, aku bisa kepikiran motif. Pas mandi liat bercak air bisa bikin motif. Kalau untuk yang tiedye awal-awal terinspirasi dari tulang. Pas aku makan kepikiran jadi motif," ungkap Eveline.
Â
Ramah lingkungan
Untuk membuat motif dan memberikan warna pada kain, Eveline memilih menggunakan bahan alami. Kebanyakan ia menggunakan bunga dan daun sebagai pewarna yang dikerjakan oleh pengrajin di Bali. Menurut Eveline, pakaian yang menggunakan bahan ramah lingkungan seperti piyama KitaKita akan memberikan dampak positif ke berbagai aspek.
"Pakaian luntur karena pewarna alami justru lebih bagus untuk badan. Baju yang ngga luntur sama sekali, perlu dipertanyakan pewarnanya aman apa engga. kalo pake pewarna alami pasti cukup aman," tutur Eveline.
Karena semakin berkembangnya teknologi, dimanfaatkan Eveline sebagai sarana berbisnis. Kehadiran teknologi memberikan kesempatan bagi usaha kecil untuk berkembang, termasuk bisnis piyama yang Eveline geluti.
Advertisement
Simak video berikut ini
#Elevate Women