Fimela.com, Jakarta Di situasi serba terbatas, namun insan fashion tetap semangat menuangkan ide dan imajinasi ke dalam sebuah karya. Seperti yang diciptakan oleh creative director Valentino, Pierpaolo Piccioli di dalam Picollo Teatro di Milan.
Ia membawa karya yang menampilkan sikap radikal, melalui orisinalitas karya. Ia menuangkan semua buah pikirnya melalui pola, siluet, dan potongan-potongan fashion item terkini.
Paduan potongan pendek dengan sepatu boots, ankle pants, rok lipit dengan proporsi baru, peacoat bertransformasi menjadi jubah, atau ada juga karya unik dengan mereduksi gaun panel yang disatukan dengan aksen pita.
Advertisement
BACA JUGA
Advertisement
Koleksi yang tidak terbatasi dengan gender
Semua koleksi ini diciptakan dengan ide untuk menyatukan koleksi perempuan dan laki-laki di mana tak ada pilihan dalam lemari pakaian laki-laki dan perempuan. Tanpa batasan warna dengan nuansa hitam, putih, akrilik fluorescent, dan sentuhan optikal melalui motif kotak-kotak, hingga polka dots sebagai bentuk afirmasi.
Aksen jaring, veil, renda, disertai dengan bahan yang bertumpuk, memberi aksen sensual yang yang berbeda. Semangat punk juga turut hadir melalui elemen studs yang ditata sedemikian rupa, Mengaplikasikan detail kancing, yang disertakan pada tas hingga sepatu.
Koleksi ini menggambarkan sensualitas sebagai sikap: kesadaran tubuh yang tidak mengingkari romantisme tetapi meradikalisasi dalam sekejap, memberikan kesan liberal memadukan pikiran memandu tindakan, menghindari skema dan batasan, malalui karya yang diingat sepanjang masa.
#Elevate women