Fimela.com, Jakarta Rihanna dan pemilik rumah mode mewah Prancis LVMH Mot Hennessy Louis Vuitton sepakat untuk menghentikan sementara label pakaian siap pakai Fenty.
LVMH pun mengonfirmasi berita tersebut dalam sebuah pernyataan yang mengatakan bahwa Rihanna dan pihaknya sudah membuat keputusan bersama untuk menunda sementara produksi ready to wear yang berbasis di Eropa sampai kondisi yang lebih baik.
Advertisement
BACA JUGA
Gerai Fenty di Paris pun mulai dirapikan seiring dengan kabarnya diberhentikan sementara produksi rumah mode besutan Rihanna itu. Padahal, Savage x Fenty baru saja menyelesaikan penggalangan dana Series B yang menghasilkan $115 juta atau sekitar Rp1,6 triliun.
Advertisement
Meraih banyak prestasi
Dalam dua tahun, sebenarnya Savage x Fenty telah mencapai kesuksesan yang luar biasa dengan mengungguli sejumlah merek di kategorinya. Merek ini dinilai memberikan keseimbangan unik antara keterjangkauan, mode, dan kenyamanan yang sangat sarat akan inklusivitas dan keragaman.
Bergabung Fenty dalam rumah mode LVMH menjadi sebuah prestasi baru yang diraih Rihanna pada Mei 2019. Bahkan ia menjadi perempuan kulit hitam pertama yang tergabung di LVMH dengan memiliki merek sendiri di bawah naungan LVMH.
Setelah bergabung dengan LVMH, Fenty dan Savage x Fenty memperbesar sayapnya dengan merambah dunia kecantikan. Kehadiran Fenty Beauty pertama kali menjadi tonggak baru dengan merilis 40 warna foundation.
Simak video berikut ini
Pelantun hits Umbrella, Rihanna menuntut ayah kandungnya sendiri, Ronald Fenty. Dalam dokumen gugatan Rihanna menyebut ayah dan partner bisnisnya memanfaatkan nama keluarga mereka untuk mencari keuntungan.
#Elevate Women