Fimela.com, Jakarta Berkecimpung dalam bisnis fashion memang memiliki tantangannya tersendiri. Hal ini juga yang dirasakan oleh Nonita Respati, founder Purana yang fokus pada fashion perempuan dengan menekankan unsur lokal. Purana sendiri dikenal dengan ciri khasnya yang memadukan unsur batik menjadi busana ready to wear yang cocok untuk keseharian perempuan modern.
Berhasil membangun Purana sebagai salah satu brand lokal ternama di tanah air, Nonita pun berbagi tips memulai bisnis fashion dalam sesi Workshop yang diselenggarakan dalam Konser Amal Kreatif Lokal yang digelar oleh Adira Finance pada Sabtu (16/01/2021) lalu. Intip lebih jauh, yuk!
Advertisement
Familiar dengan Batik Sejak Kecil
Purana jadi salah satu brand lokal yang fokus pada batik. Ternyata, Nonita sendiri sudah familiar dengan kain tradisional tersebut karena sosok sang eyang yang sudah bergelut pada produksi batik sejak lama.
“Purana ini idenya sudah dari tahun 2008, tapi eksekusinya dari 2009. Jadi aku memang ingin memanfaatkan bahan lokal sebagai produk fashion. Awalnya aku memang fokus di batik tapi sebagai bisnis fashion kan harus fleksibel. Akhirnya aku merambah ke tie dye dan tenun. Laku aku juga berkolaborasi dengan seniman Indonesia. Jadi sampai saat ini aku juga bergerak dengan fashion brand lokal untuk saling berkolaborasi,”ceritanya dalam sesi workshop tersebut.
Pentingnya Memiliki DNA Produk
Bercerita soal pengalaman jatuh bangun yang dialami Purana, Nonita mengaku hal tersebut sebenarnya wajar terjadi dalam dunia bisnis. Konsistensi menjadi kunci dalam menjalankan usaha.
“Menurut aku ketika kita membuat produk kreatif itu harus konsisten karena audiens kan juga ingin tahu seberapa konsisten kita. Terus sebagai produk kreatif kita harus membaca selera pasar dan membuat produk yang relevan dengan kebutuhan pasar juga. Nggak menutup kemungkinan mengikuti tren juga. Jadi harus selalu berinovasi agar relevan dengan tren dan selera pasar,” lanjutnya.
Namun, menyesuaikan kebutuhan pasar juga tricky karena ada banyak konsumen dengan karakter yang berbeda pasti memiliki selera yang berbeda juga. Di sinilah ia menekankan pentingnya memiliki DNA produk yang menjadi karakteristik untuk membedakan dengan brand lainnya.
“Sebagai produk kreatif kira harus menentukan DNA kita mau yang mana. Kita nggak bisa ambil semua market. Untuk DNA yang ingin kita dapatkan kita harus bisa membagi demografi. Misalnya melihat potensi baju laki-laki ini juga besar. Tapi kan Purana sudah dikenal sebagai brand produk perempuan. Akhirnya aku masuk di jalur unisex yang bisa masuk di jalur perempuan dan laki-laki,” jelas Nonita.
Selain berbagi inspirasi membangun bisnis fashion, dalam event Konser Amal Kreatif Lokal tersebut ia juga memberikan demo mix and match fashion yang penting untuk manekin atau pun photoshoot produk yang dipasarkan. Pastinya bisa jadi inspirasi tambahan buat kamu yang sedang membangun bisnis fashion.
Nonita Respati sendiri adalah satu dari tiga ikon kreatif yang dihadirkan dalam Konser Amal Kreatif Lokal. Ada juga sesi memasak bersama Chef Yuda Bustara dan Kelas Melukis Masker bersama Leka Putra yang menjadi inspirasi bisnis kuliner dan kriya. Selain itu, ada juga sharing session bersama para juara Kreatif Lokal Award 2020, yaitu Dewi Fatimah (Dewi Home Crab), Muhammad Ikhwan Tariqo (Dekardekor Shop) dan Reza Yuliani (Ezmour).
Konser Amal Kreatif Lokal digelar untuk menggalang dana UMKM yang terdampak pandemi agar bisa meringankan sedikit beban mereka. Donasi ini juga diharapkan bisa meringankan sedikit beban mereka dan menjadi motivasi nyata serta semangat para UMKM agar bangkit. Masyarakat pun diharapkan agar turut berkontribusi memajukan ekonomi Indonesia sesuai dengan tagline #BangkitBersamaSahabat yang jadi tema utama Festival Kreatif Lokal 2020.