Fimela.com, Jakarta Kolaborasi menjadi kekuatan dan inovasi yang marak dilakukan sebuah brand fashion tak terkecuali fashion house dunia Fendi. Lewat projek yang belum pernah terjadi sebelumnya, Fendi memberi kesempatan pada pengrajin lokal di Italia untuk merancang tas ikonisnya Baguette.
Tas yang pertama kali dibuat pada tahun 1977 oleh Silvia Venturini Fendi tersebut dititahkan sebagai 'it bag' pertama fashion house asal Italia tersebut. Tas yang dipakai di bawah lengan tersebut pun telah mendapat lebih dari 1.000 iterasi dan sekarang akan mendapat beberapa bentuk lain lagi dalam repertoar-nya.
Advertisement
BACA JUGA
Ya, sebagai bentuk penghormatan pada pengrajin lokal, Fendi mengundang kelompok pengrajin dari atelier di seluruh Italia untuk menafsirkan desain ikonis tersebut. Lewat projek bernama 'Hand in Hand', para pengrajin mengubah konstruksi tas tradisional menjadi sebuah objek seni yang sesungguhnya.
"Saya mengembangkan proyek khusus dengan perajin Italia dari wilayah berbeda. Seperti tas kulit Baguette yang dihadirkan di catwalk Fall/Winter 2020-2021 dibuat oleh pengrajin asal Tuscany," ujar Silvia Venturini Fendi.
Advertisement
Gesper FF Khas
Ia menambahkan jika pria tersebut biasanya membuat barang-barang kulit berukuran kecil dengan tangan dalam jumlah kecil pula. Dan ia mengerjakan semua prosesnya sendiri, tanpa jahitan dan hanya diikat.
"Tujuan saya sekarang adalah menjelajahi setiap wilayah Italia dan memilih pengrajin terbaik lalu mengembangkan proyek tersebut ke seluruh dunia," lanjutnya.
Nah, tidak menutup kemungkinan ia melakukan pencarian di Indonesia, bukan? Di luar kreasi produk artisanal Fendi, proyek ini juga membangun hubungan antar-manusia yang kuat dan melestarikan serta menyebarkan kerajinan, kreativitas dan savoir-faire dari pengrajin lokal hingga global.
Simak video berikut
#ChangeMaker