Fimela.com, Jakarta Meski kita bukan kolektor sepatu olahraga atau fashionista paling trendi, pasti pernah mendengar "Air Jordans" atau "Yeezys" sering digunakan dalam percakapan anak masa kini. Sepatu kets olahraga kini telah berkembang melampaui manfaat kegunaannya dan telah berubah menajdi alternatif aset yang muncul di kalangan masyarakat.
Budaya ini baru mendapatkan daya tarik dalam beberapa tahun terakhir dan melahirkan pasukan kolektor baru yang bersedia membayar ribuan dolar untuk bisa mendapatkan sepasang sepatu kets edisi terbatas dan terbaru. Faktanya, pasar penjualan kembali sepatu kets global saat ini bernilai 2 miliar US Dolar dan angka ini diharapkan akan meningkat tiga kali lipat pada tahun 2025.
Advertisement
BACA JUGA
Indonesia terus mengikuti budaya global ini, seperti event Jakarta Sneaker Day yang berlangsung setiap tahun pada bulan Februari. Acara ini mampu menarik kerumunan sneakerhead dari seluruh pelosok negeri untuk mencari barang incaran.
Walapun ada banyak toko konsinyasi kecil atau bahkan ‘jastip’ yang menjual sepatu kets edisi terbatas di seluruh Asia Tenggara terutama di Indonesia, belanja fisik bukanlah pilihan yang tepat dan aman bagi para sneakerhead karena pandemi Covid-19. Belakangan ini para sneakerhead lebih banyak melakukan belanja online untuk mengikuti hype dan memiliki sneakers terbatas dan terbaru.
Namun, dengan pesatnya perkembangan pasar banyak memicu munculnya produk palsu. Masalah utama komunitas sneakerhead dalam mendapatkan ‘tangkapannya’ terletak pada cara yang aman untuk membeli, menjual, dan memperdagangkan produk asli, terutama jika produk tersebut adalah "DS" (stok mati), model baru yang dihentikan produksinya, belum dipakai, dan tidak dikemas.
Advertisement
Pemain baru Ecommerce berbasis di Singapura Novelship
Sangat berbahaya melakukan transaksi jual-beli sepatu kets secara online, terutama ketika berurusan dengan jumlah uang hingga ratusan juta- permainan harga di pasar tergantung pada kelangkaan sneaker dan permintaan konsumen, sepasang sepatu kets asli “DS” dapat berharga hingga 23.500 Dolas AS. sebab itu, belakangan ini pasar e-commerce sepatu yang sudah terverifikasi meroket popularitasnya, lantaran dapat memfasilitasi dan memberikan pengalaman berbelanja dengan aman serta efisien-yakni produk asli dapat dikirim langsung ke depan pintu hanya dengan beberapa klik.
Sneakerhead Indonesia harus segera bersiap menjemput kemudahan dalam menemukan ‘tangkapan’ yang didambakan, karena akan hadir pemain baru Novelship, yakni platform e-commerce penjualan kembali sepatu yang sudah terpakai yang berbasis di Singapura dan akan memulai debutnya di pasar Indonesia. Didirikan oleh dua sahabat pecinta sepatu di Singapura, Novelship bertekad untuk menjadi pemimpin pasar e-commerce sepatu kets berikutnya di Asia Tenggara, berhadapan langsung dengan pesaing mapan seperti Kick Avenue, dan memang seharusnya begitu.
Novelship saat ini tidak hanya menawarkan koleksi sepatu kets edisi terbatas dan produk streetwear terbesar di Asia Tenggara, tetapi memiliki lebih dari 40.000 pengguna dengan lebih dari 10.000 transaksi, baru-baru ini mencapai pencapaian pendapatan bulanan 1 juta Dolar AS. Selain itu, meskipun mereka baru saja melangkah ke persaingan relatif, pada tahun 2016 di Q3 Novelship berhasil mengumpulkan dana awal sebesar 2 juta Dolar AS.
Novelship bertujuan untuk mengoptimalkan proses pembelian streetwear dan senakers sehingga penggemar dapat dengan mudah membeli dan menjual 100% sneakers asli, deadstock, dan fashion streetwear online tanpa harus khawatir dengan barang palsu, yang pada dasarnya berfungsi sebagai perantara tepercaya untuk perdagangan sneakers. Setiap produk yang dibeli dan dijual diverifikasi, diautentikasi, dan diperdagangkan dengan aman oleh tim ahli.
Selain itu, Novelship memastikan penggunanya mendapatkan harga yang kompetitif dengan mengadopsi mekanisme daftar penawaran yang mempromosikan transaksi yang digerakkan oleh pasar - pembeli menawarkan harga tertinggi yang bersedia mereka bayar dan penjual menawarkan harga terendah yang bersedia mereka jual.
Simak video berikut ini
#ChangeMaker