Fimela.com, Jakarta Tenaga kesehatan di setiap negara menjadi garda terdepan dalam melawan virus corona. Sebab itu amunisi alat pelindung diri atau APD mutlak diperlukan untuk keselamatan diri sendiri dan banyak orang.
Seperti APD face shield, perisai transparan yang menutupi wajah agar mencegah terkena droplet dari pasien yang bisa masuk lewat mata, hidung, dan mulut. Face shield pun diproduksi banyak pihak dari arsitek, desainer fashion, universitas, sampai brand dunia.
Advertisement
BACA JUGA
Face shield biasanya terbuat dari plastik seperti polikarbonat, propionat, asetat, polivinil klorida (PVC), dan polietilena tereftalat glikol (PETG) serta tambahan pelindung seperti tali atau ikat kepala. Melansir dari dezeen.com, berikut sembilan desain face shield yang didesain untuk melindungi para tenaga medis.
Advertisement
1. Reusable face shield by Foster + Partners
Studio arsitektur Foster + Partners mendesain face shield yang diproduksi sangat cepat serta mudah dibongkar dan disanitasi untuk digunakan kembali. Face shield ini dibuat dengan pemotong laser dan berhasil membuat 1.000 perisai dalam satu hari menggunakan satu mesin.
2. Origami Face Shield dari University of Cambridge dan University of Queensland
Dinamai HappyShield, face shield ini didesain oleh para peneliti di Pusat Inovasi Bahan Alami Universitas Cambridge dan Folded Structures Lab Universitas Queensland yang dirakit dengan cara melipat dan membengkokan plastik seperti teknik origami.
Face shield ini dibuat dari bahan sederhana tanpa bantuan mesin khusus. Desain ini pun bisa dipraktikkan di negara mana saja.
Advertisement
3. One-piece face shield oleh MIT
Para peneliti di Massachusetts Institute of Technology merancang pelindung wajah sekali pakai yang terbuat dari selembar plastik. Face shiel ini dapat diproduksi dengan cepat dan diproduksi secara massal serta dikirim dalam kondisi rata.
4. Face Shoeld dari Nike
Sportswear brand Nike menggunakan bahan-bahan yang dipakai untuk membuat sepatu dan pakain dalam produksi face shield. Pertama kali dibagikan ke rumah sakit di Oregon, AS.
Face shield tersebut terbuat dari film poliuretan yang basa dipakai untuk airbag di sol sepatu Air-nya. Desain face shield-nya pun bisa dikencangkan dengan tali yang biasa digunakan pada pakaian Nike.
Advertisement
5. Open-source face shield by Erik Cederberg
Erick Cederberg dari perusahaan percetakan 3D Swedia menciptakan desain open-source untuk pelindung wajah yang telah digunakan oleh studio arsitektur di seluruh Amerika.
Seperti studio Handel Architects, Bjarke Ingels Group (BIG) dan Kohn Pedersen Fox (KPF) yang memproduksi pelindung wajah dan mendistribusikannya ke rumah sakit di Amerika.
6. Flat-pack face shiled dari Apple
Perusahaan teknologi Apple telah menciptakan pelindung wajah yang dapat di-adjust yang diproduksi di AS dan Cina. Perusahaan ini berencana membuat dan mengirimkan satu juta face shield ke rumah sakit di AS setiap minggu.
Advertisement
7. 3D-printed face shield dari Nagami Design
Merek pencetakan 3D Spanyol Nagami Design memanfaatkaan fasilitas yang biasa digunakan untuk membuat print furnitur untuk perusahaan seperti Zaha Hadid Design. Face shield ini disumbangkan ke RS Provincial de Avila dekat pabrik Nagami Design di Spanyol.
8. Face shield simpel dari Jungil Hong dan Matt Muller
Lulusan dari Sekolah Desain Pulau Rhode Jungil Hong dan Matt Muller merancang pelindung wajah sederhana dari selembar vinil melengkung dengan head strap. Mereka mampu menciptakan 1.500-3.000 tameng per hari dengan desain yang minimalis.
Advertisement
9. Face shield dari ITB
Tim dari Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara (FTMD) Institut Teknologi Bandung (ITB) memproduksi sendiri face shield untuk dibagikan gratis pada tenaga kesehatan di rumah sakit, klinik, dan puskesmas.
Face shield ini menggunakan rangka filamen dari 3D printing dan visor akrilik yang tetap nyaman dipakai. Frame juga menutupi wajah secara menyeluruh sehingga melindungi dari droplet para pasien.
Simak Video Berikut
#ChangeMaker