Makna di Balik Perhiasan Terbaru Meghan Markle Ungkap Kisah Sedih

[Fimela] Meghan Markle — Meghan Markle (FOTO: Splashnews)

Fimela.com, Jakarta Meghan Markle belum lama ini tampil di hadapan adik kelasnya dalam upacara kelulusan virtual Immaculate Heart High School. Ia mengirimi pesan kuat pada calon pemimpin dan perubahan serta gerakan Black Live Matters dan harapannya untuk perubahan.

Dalam penampilan terbarunya, Duchess of Sussex memakai atasan cardigan yang simpel dan chic serta perhiasan dari Monica Vinader. Melansir dari hellomagazine, Meghan memakai aksesori 'Linear Friendship Bracelet' berwarna rosegold yang dipilih untuk mewakili solidaritas dan kebersamaan.

Dalam video tersebut Meghan pun menceritakan kesedihan dan kepiluannya tentang apa yang dihadapi Amerika sekarang serta kisah traumatis masa lalu dalam kasus yang sama. Ia juga meminta maaf jika kasus rasisme masih terus terjadi di generasi sekarang

Belakangan, Meghan Markle memang sangat berhati-hati dalam mempertimbangkan perhiasan yang dipakainya. Seringnya ia menambahkan perhiasan yang memiliki makna di baliknya.

TERKAIT: Kolaborasi Perhiasan dan Seni Menciptakan Koleksi Cinta Tanpa Syarat

Evil Eye

Ragam Ekspresi Lucu Archie Harrison Saat Dibacakan Buku oleh Meghan Markle — Archie Harrison dan Meghan Markle membaca buku. (dok. Instagram @savethechildrenuk/https://www.instagram.com/p/B_2A6IwBeM-/Dinny Mutiah)

Seperti saat ia memakai Edge of Ember 'Visionary Charm Necklace' yang menampilkan simbol evil eye kuno. Yang memiliki makna melindungi pemakainya dari pengaruh negatif. Pernah juga ia memakai kalung dengan lambang Taurus dari Suetables yang mewakili rasi bintang putranya Archie.

Selain memiliki makna, perhiasan yang dipakai Meghan juga ditunjukkan sebagai dukungan untuk usaha kecil dan desainer lokal di mana ia tinggal atau berkunjung.

"Ke mana pun kami pergi ia selalu men-support bisnis kecil dan desainer perhiasan lokal. Seperti saat kami berada di Australia, ia memakai anting-anting perancang dari New Zealand," ujar hairdresser George Norhtwood.