Fimela.com, Jakarta Sebelum pandemi virus corona berlangsung, belanja pakaian adalah salah satu hal menyenangkan. Kita memilih, mencoba, dan membeli pakaian yang kita di ritel kesayangan.
Namun ketika pandemi melanda, ritel terpaksa beralih menggunakan sistem digital untuk memungkinkan semua orang tetap belanja pakaian. Meski demikian, masyarakat dan para pebisnis masih mengharapkan mall kembali dibuka untuk mengembalikan sistem ekonomi menjadi lebih stabil.
Advertisement
BACA JUGA
Meski pada akhirnya mall kembali buka, tentu tidak akan sepenuhnya kembali seperti semula. Ada sejumlah kebiasaan yang menjadi new normal untuk mengantisipasi penyebaran virus corona. Untuk itu, sejumlah langkah aman perlu dilakukan ketika belanja pakaian.
Beberapa ritel telah menyiapkan skema pengaturan dalam melakukan operasional dan transaksi yang cukup aman bagi konsumen dan pegawai ritel. Seperti antrean yang berjarak, mengatur jumlah konsumen yang keluar masuk gerai, hingga pembayaran nonkontak.
Advertisement
Protokol kesehatan ritel yang berlaku di Inggris
Di Inggris, terdapat sebuah panduan protokol kesehatan bagi sejumlah ritel untuk mengatur jumlah pelanggan dan proses antrean di area umum. Ritel pakaian diwajibkan melakukan pembatasan akses kamar ganti, pembayaran dengan kartu, hingga penyediaan tempat mencuci tangan atau stasiun hand sanitizer.
Profesor Joshua Bamfield selaku direktur Center for Retail Researcher menyebut bahwa para ritel fashion akan kembali dengan melalui dua fase. Fase pertama, ritel akan memberlakukan social distancing yang sangat ketat. Selain itu, tidak diperbolehkan untuk mencoba pakaian dan melakukan pengembalian.
Dengan sistem yang baru dalam belanja pakaian seperti ini memang menjadikannya sebagai kebiasaan yang tidak ramah dan santai seperti yang terjadi di masa lalu. Namun sejumlah langkah ini bisa dilakukan agar kita tetap merasa aman berbelanja tanpa harus terinfeksi virus.
Simak video berikut ini
#changemaker