Koleksi Street Wear Stylish Sekaligus Alat Pelindung Diri di Masa Pandemi

Fashion begaya street wear sekaligus APD — Local street wear clothing line Unbounded oleh Archie Yuan dan desainer Bella Lo bersama berkolaborasi menciptakan street wear collection yang bernama “Antidote”

Fimela.com, Jakarta Masa pandemi virus corona Covid-19 membuat hampir semua desainer beralih ke pembuatan masker dan alat pelindung diri baik medis dan non-medis. Masker menjadi solusi bisnis fashion yang tepat karena akan selalu terus dibutuhkan di waktu krisis sekarang dan masa the new normal nantinya.

Pelaku industri fashion pun dituntut berkreativitas untuk tetap bertahan di masa pandemi dan tuntutan the new normal nanti. Seperti brand lokal street wear Unbounded by Archie Yuan dan desainer Bella Lo yang mengembangkan item fashion bergaya street wear sekaligus memiliki fungsi sebagai alat pelindung diri.

Lewat gagasan APD meets street style, Unbounded x B E L L A L O merilis koleksi streerwear bernama 'Antidote'. Koleksi ini diharapkan menjadi Antidote alias penangkal krisis dan segala hal negatif yang dialami pelaku usaha fashion seperti penjahit rumahan karena pandemi Covid-19.

Ya, Unbounded x B E L L A L O menggandeng UKM untuk berkarya bersama di tengah pandemi virus corona. Berbekal ilmu dan pengalamannya sebagai dosen fashion, Bella Lo dan rekan mendesain alat pelindung diri dan masker klasik yang tampil segar dan stylish seperti jaket dari material pvc, kaus, topi dengan face shield, masker, dan tas pembungkus handphone bergaya street wear.

"Koleksi ini juga berfungsi untuk melindungi diri dan masih fashionable. Apalagi setelah pandemi, we still need to be safe kalau mau beraktivitas," ujar Bella Lo.

Membantu UKM dan Penjahit Rumahan

Unbounded x B E L L A L O ini tercipta dari krisis ekonomi yang disebabkan oleh pandemi COVID-19. Para UKM dan rumahan harus memutar otak lebih untuk berinovasi dan mencari peluang demi mempertahankan kelangsungan usaha dan hidup.

Ketika krisis APD dan masker terjadi, para penjahit UKM rumahan ini berlomba-lomba menjahit masker kain untuk mengimbangi high demand masker medis yang harganya melonjak. Saat itu, para UKMmasih bisa kembali bernapas.

Seiring berjalannya waktu, krisis masker pun berangsur-angsur teratasi. Namun, selesainya krisis masker tidak dibarengi dengan selesainya pandemi COVID-19, sehingga para UKM harus mencari cara lain lagi.

"Saya mengajarkan langsung dan supervisi dalam proses produksi. Sebab selain style, kenyamanan juga jadi prioritas kami. Para penjahit berhasil menjaga kualitas kenyamanan pakaian termasuk masker yang bisa dipakai dalam jangka waktu lama," tutup Bella.