Fimela.com, Jakarta Bagi pecinta dunia fotografi dan fashion tentu tidak asing dengan nama Nicoline Patricia Malina. Eksis sebagai fotografer handal, kini Nicoline melansir sebuah koleksi busana yang ramah lingkungan melalui merek Lanivatti.
Semua koleksi yang hadir di Lanivatti berawal dari kebutuhan Nicoline akan pakaian yang nyaman, efisien, dan mampu mengakomodir mobilitasnya sebagai seorang fotografer dan traveller. Terlebih, Nicoline memiliki kulit yang sensitif sehingga ia membutuhkan pakaian dengan bahan kain organik yang aman bagi kulit. Sehingga ia bekerja sama dengan Tencel sebagai produsen serat selulosa untuk bahan dasar kain.
Advertisement
BACA JUGA
Dengan tema "Beyond Borders", Nicoline Patricia Malina ingin koleksi ini membawa penggunanya untuk menembus batas ruang dan waktu. Menembus apa yang tidak bisa diberikan koleksi pakaian pada umumnya. Dengan menggunakan bahan serat selulosa, pakaian ini bisa menyesuaikan dengan suhu tubuh. Sehingga bisa digunakan ketika di area panas dan dingin.
"Semuanya itu dibuat dari sustainable fibre dan juga diproduksi dengan etis juga. Itu key value that we comprise. Semuanya sudah melewati durability test, termasuk sebagai seorang traveller sendiri, aku harus memastikan baju itu bisa perform di segala kondisi," ungkap Nicoline Patricia Malina dalam peluncuran Lanivatti.
Advertisement
Fokus pada kepedulian lingkungan
Terdiri dari 20 koleksi, Nicoline Patricia Malina merancang pakaian yang sesuai dengan kebutuhan traveller namun tetap modis. Seperti atasan, bawahan, outer, dan gaun. Aksen kancing dan kantung menjadi cukup dominan dalam koleksi ini. Menjadikan koleksi ini cukup fungsional dan mudah dipadankan. Terlebih, koleksi ini hadir dengan pilihan warna bumi yang menjadikannya mudah untuk dipadukan.
Memiliki fokus terhadap kelestarian lingkungan, Nicoline sadar bahwa sudah saatnya dunia fashion melakukan aksi yang nyata. Untuk itu, Nicoline memilih menggunakan serat selulosa sebagai bahan dasar pakaiannya agar koleksinya mudah didaur ulang.
Bekerja sama dengan produsen fiber ramah lingkungan
Mariam Tania selaku Branding Manager South East Asia and Oceania Lenzing Group menuturkan bahwa serat selulosa ini bisa terurai di alam sekitar 12 minggu. Selain itu, ia bisa menjadi kompos bagi tanaman.
Lenzing pun melakukan aksi ramah lingkungan dengan menanam kembali pohon sejumlah dengan pohon yang digunakan sebagai bahan baku. Pihaknya memastikan bahwa alam selalu memiliki bahan baku namun tetap asri.
Nama Lanivatti diambil dari nama ibu Nicoline yang merupakan penjahit sekaligus lihai dalam membuat pola pakaian. Dengan nama sang ibu membuat Nicoline semakin terdorong untuk melakukan hal baik. Salah satunya adalah menciptakan sebuah koleksi pakaian yang benar-benar ramah lingkungan.
Advertisement
Simak video berikut ini
#GrowFearless with Fimela