Fimela.com, Jakarta Perempuan memiliki banyak peran di setiap aspek kehidupan. Namun pengalaman dan budaya masa lalu menempatkan perempuan di posisi terbelakang. Hingga akhirnya kini dunia mulai terbuka akan kemampuan perempuan di berbagai bidang.
Mengapresiasi keberadaan dan pemberdayaan perempuan dari berbagai latar belakang pun dibuat dengan menggelar sebuah peragaan busana bertajuk "Women" oleh Monica Ivena dan Mety Choa. Kedua desainer ini berada di bawah naungan The Clique HK yang menghantarkan para desainer Indonesia untuk karyanya digunakan oleh para pesohor dunia, seperti Katy Perry, Lady Gaga, dan masih banyak lagi.
Advertisement
BACA JUGA
Jeje Liu selaku Business Strategist Responsible The Clique HK menuturkan bahwa ini menjadi peragaan busana pertama di Indonesia yang dipersembahkan dari perempuan untuk perempuan. Peragaan busana ini menjadi wadah untuk berbicara tentang pemberdayaan perempuan. Bukan tentang feminis, melainkan soal kekuatan perempuan.
Dengan misi ini, Mety Choa menjadi salah satu desainer yang dipercaya untuk menggambarkan sosok perempuan dalam koleksinya yang bertajuk "Ignite". Di mana dari setiap koleksi ini tergambar jelas bagaimana perempuan berdaya dan memberdayakan lingkungan dan komunitasnya.
Advertisement
Ignite by Mety Choa
Masih dengan desainnya yang identik dengan drapery, Mety Choa menjadikannya sebagai sebuah karakter dari koleksinya dengan teknik handmade. Terbagi dalam tiga segmen, Mety Choa memilih "Rose" sebagai simbol timeless beauty dan elegan pada sosok perempuan. Sehingga dihasilka koleksi berupa gaun-gaun berstruktur dengan dominasi warna baby pink dan light green. Beberapa material juga diolah menyerupai tekstur rose petals untuk detail aplikasi dengan tabran swarovksi dan sequin bernada sama.
Pada segmen kedua, Mety Choa memilih "Diamond" untuk menggambarkan perempuan yang tangguh. Ia pun terinspirasi dari batu mulia "Diamond" yang terbentuk indah dan memancarkan kilaunya setelah melalui proses alam yang indah. Ide inipun diimplementasikan pada desain transisi ke dalam pulasan warna lebih gelap, seperti ice blue dan silver yang berpadu dengan sentuhan warna biru.
Terakhir, Mety Choa memilih "Fireworks" dalam nuansa yang lebih gelap dan bold. Menggambarkan sosok perempuan yang sukses dan mampu memberikan dampak positif kepada lingkungan sekitarnya. Ide inipun diaplikasikan pada potongan gaun dengan detail glittered tulle dan pleats dalam pulasan warna merah, dark grey, dan hitam.
Le Marie by Monica Ivena
Sementara itu, ada juga Monica Ivena yang merepresentasikan sosok perempuan dari seorang Marie Antoinette. Dengan koleksi bertema "Le Marie", Ratu terakhir dari Kerajaan Prancis sebelum revolusi Prancis inipun rupanya menjadi sosok yang menjadi inspirasi dunia fashion.
Sosok Marie Antoinette yang muda dan berani menjadi sangat relevan bagi perempuan masa kini. Yang kini memiliki karakter kuat dan kreatif dengan perannya sebagai ibu, istri, dan profesi yang mereka jalani.
Inspirasi ini diaplikasikan Monica Ivena ke dalam 20 koleksi yang juga menjadi identitas gaya dari Marie Antoinette. Sepeti potongan korset, siluet ballgown, dan permainan komposisi volume. Tak ketinggalan beberapa aksen embroidery hingga beading yang menjadi ciri khas dari Monica Ivena.
Dengan detail tersebut memberikan kesan feminin dengan tetap menunjukkan sisi kekuatan perempuan. Pemilihan warna pastel pun tidak mengurangi kesan kuat pada sisi perempuan. Hal ini berkat pemilihan bahan, seperti tulle, scuba atau shantung yang mengemas kesan kekuatan perempuan dengan cara yang cantik.
Advertisement
Simak Video Berikut Ini
#GrowFearless with Fimela