Fimela.com, Jakarta Rinaldy Yunardi kembali menyabet gelar juara dunia di ajang penghargaan bergengsi World of Wearable Arts (WOW) 2019. Lewat kategori Supreme WoW Award, maestro aksesori Indonesia ini kembali mengukuhkan gelar juara dunia yang pernah diterimanya pada tahun 2017.
Ya, penghargaan tersebut bukan pertama kalinya diterima Yungyung, begitu sapaan akrabnya. Pada tahun 2017, ia juga menggondol tiga penghargaan sekaligus dan berhasil mempertahankannya di tahun 2019 dengan jumlah yang sama.
Pada tahun 2017, ia dianugerahi penghargaan untuk kategori Open Section, David Jones Avant Gard Section, dan Supreme WoW Award. Sementara pada tahun 2019, pria yang identik dengan batik dan busana hitam ini kembali menyabet Avant Garde Section, kategori paling bergengsi Supreme WoW Awards, dan yang baru International Awards: Asia.
Advertisement
BACA JUGA
Rinaldy Yunardi pun berbagi momen bahagia kemenangannya di ajang yang berlangsung di Wellington, Selandia Baru, 27 September 2019 lewat gathering di SEIA, Menara Astra, Selasa (29/10). Serta pengalamannya berkompetisi bersama 115 desainer dari 22 negara.
Berikut beberapa fakta kemenangan Rinaldy Yunardi lewat karyanya bertema 'Lady Warior' di ajang kompetisi para desainer dalam menciptakan karya dengan kreativitas tanpa batas, mengedepankan inovasi, dan orisinalitas. Karya yang terinpirasi dari personalitas ibu sang desainer dan seluruh perempuan di dunia.
Advertisement
1. Datang dan menerima langsung penghargaan
Saat menang di tahun 2017, Rinaldy tidak datang dan menerima langsung penghargaan karena bersamaan dengan agenda show di Jakarta. Sementara di tahun 2019, ia mempersiapkan diri untuk bertolak ke Wellington dan merasakan sensasi orang yang sedang berkompetisi.
"Tahun 2017 ada tanggung jawab yang tidak bisa ditinggalkan di Indonesia jadi tidak datang. Tapi ada saksinya, saya loncat-loncat, nangis, dan bersyukur di tengah persiapan show," kenang Rinaldy.
Air mata bahagia juga kembali terulang di tahun 2019, namun kali ini lebih istimewa karena ia hadir dan menerima langsung piala penghargaan. Bukan berbesar hati, Rinaldy makin rendah hati karena ia diperlihatkan begitu banyak orang kreatif di dunia ini.
"Saat itu justru saya merasa kecil sekali di dunia ini, di antara mereka yang kreatif. Tapi rasanya indah dan luar biasa, saya bisa mencapai juara dunia. Begitu sayangnya Tuhan sama saya," lanjut Rinaldy.
2. Menolak Ikut Kompetisi di tahun 2018
Setelah menang di tahun 2017, Rinaldy Yunardi kembali memutuskan untuk absen di tahun 2018. Padahal, rekan kerja sekaligus sahabatnya dari agency The Clique Faye Liu sudah memaksa Yungyung untuk kembali berpartisipasi.
"Lomba 2018 saya tolak karena belum berani. Saya takut ambil keputusan mengalahkan diri sendiri, bukan orang lain. Mengalahkan tahun 2017," ujarnya.
Advertisement
3. Lady Warior Persembahan untuk Perempuan
Sejak memutuskan berkarier sebagai desainer aksesori, Rinaldy mencurahkan karya, bakat dan hatinya untuk perempuan. Termasuk dalam karya Lady Warior yang diikutsertakan, ia terinspirasi dari personalitas sang ibunda.
"Insipirasi dari mama sendiri. Perempuan itu memang harus pintar mengambil keputusan dan menjalani multiprofesi. Dengan kelembutan, ketenangan, dan intelektualitasnya, mereka bisa menghadapi semua persoalan dengan hati," jelasnya.
4. Terbuat dari kertas daur ulang
Rinaldy Yunardi membebaskan kreativitasnya termasuk soal pemilihan material sampai teknik pembuatan. Kali ini ia memakai kertas daur ulang dengan teknik anyaman yang menjadi budaya Indonesia.
"Selain mengangkat alam dan wanita, saya juga mengangkat budaya Indonesia dengan teknik craftmanship anyam. Serta bahan kertas yang terlihat rapuh, namun saat dipilin menjadi satu kesatuan yang kuat," lanjutnya.
Advertisement
5. Dua kali ikut, dua kali diundang
Dalam mengikuti kompetensi bergengsi ini, Rinaldy Yunardi mendapatkan undangan langsung. Penyelenggara melihat sepak terjang dan prestasi Rinaldy, terutama aktif dipakai selebritas dunia.
"Iya sejak awal diundang, karena acara ini untuk profesional dan bukan main-main. Dengan pengalaman saya selama 31 tahun, jelas saya mengerti. Desainer dapat dua kali supreme itulan Indonesia," sambungnya.
6. 2019 tahun terakhir mengikuti WoW
Dua kali menyabet juara dunia, Rinaldy memutuskan untuk setop mengikuti kompetisi WoW yang akan datang. Namun ia memiliki rencana untuk mencari desainer lainnya yang ingin berpartisipasi.
"Kalau saya setop ya. Cukup sudah. Nanti bersama Faye Liu The Clique, kami akan mencari desainer untuk dibawa ke WoW. Saya kan sudah tahu bagaimana caranya," pungkasnya.
Advertisement
Simak Video Menarik Berikut Ini
#GrowFearless with FIMELA
FIMELA FEST 2019 hadir kembali dengan berbagai talk show dan kelas inspiratif, 16-17 November 2019. Daftar untuk mengikuti berbagai kelasnya di sini.