Fimela.com, Jakarta Gelaran Jakarta Fashion Week (JFW) 2020 menjadi ajang para desainer untuk memamerkan koleksi terbarunya. Termasuk desainer lokal Lala Hanafi yang menghadirkan koleksi modest wear yang terinspirasi dari lukisan karya Lu Jianjun pada tahun 1960. Lala menerjemahkan lukisan tersebut dalam beragam koleksi busana ready to wear.
Lukisan dari seniman yang berlatar belakang Tionghoa ini, memang mempercayai bahwa simetri dapat merepresentasikan keseimbangan dan keabadian yang memberikan keharmonisan dan keindahan bagi umat manusia. Hal ini yang diwujudkan Lala dalam koleksinya.
Advertisement
BACA JUGA
“Dalam koleksi kali ini, saya mengambil judul Duichen dari bahasa Mandarin, yang berarti simetri,” kata Lala Hanafi saat konferensi pers di Senayan City, Jakarta, Sabtu (26/10/2019).
Lala Hanafi meyakini keseimbangan simetris tidak selalu harus terlihat identik, tetapi dapat juga terlihat seimbang ketika setiap segmen tata letak memeiliki jumlah dan konfigurasi yang kira-kira sama. Sehingga koleksi busana yang dihasilkan jauh dari kesan yang membosankan.
“Dengan menerapkan hal ini ke dalam busana, setiap look akan terlihat lebih kasual, dinamis, dan tidak monoton,” tambah Lala Hanafi.
Beragam koleksi busana ini menggunakan warna-warna rustic seperti ivory, abu-abu, dan coklat. Terlihat dengan jelas perpaduan elemen tradisional Tionghoa dan elemen modern sangat kental pada kombinasi kain-kain batik Cirebon, katun, dan linen. Kombinasi itu diolah dengan teknik quilt dan bleaching.
“Sangat cocok dengan style casual chic yang diusung dalam Duichen,” kata Lala Hanafi optimistis.
Advertisement
Siluet dan elemen yang ditonjolkan dalam koleksi Lala Hanafi
Menggunakan siluet O, H, dan I dalam koleksinya membentuk sebuat look untuk modest wear yang anggun dengan unsur beauty seperti perempuan bangsawan misterius yang digambarkan Lu Jianjun pada lukisannya.
Lala Hanafi mengusung tiga elemen dalam menunjang penampilan perempuan berhijab agar dapat tampil stylish dan sesuai dengan syariat. Pertama, unsur syar’i pada busana hasil rancangannya tetap terjaga, tetapi masih terlihat elegan dan modern. Kedua, busana rancangannya hanya menggunakan bahan-bahan pakaian yang nyaman dan tidak membuat gerah di badan. Ketiga, produk busana yang dibuat jumlahnya terbatas untuk menjaga eksklusivitasnya.
Pilihan busana untuk perempuan urban di perkotaan
Sejak hadir di industri mode air pada tahun 2018, brand LH besutan desainer Lala Hanafi ini konsisten menghadirkan pilihan busana modest wear untuk pengguna hijab di tanah air. Segmen terbesar brand LH menyasar kalangan perempuan usia 25-35 tahun di kota-kota besar di Indonesia.
“Kami fokus dalam mendesain dan menciptakan pakaian muslimah yang nyaman dipakai dengan model yang cantik dan elegan serta inline dengan perkembangan zaman, tetapi tetap Islami,” tutup Lala Hanafi.
#GrowFearless with Fimela
Daftarkan dirimu di sini untuk mengikuti berbagai kelas inspiratif di FIMELA FEST 2019!