Keindahan Tenun Nusantara dalam Seragam Tematik Terbaru Awak Kabin Garuda Indonesia

Garuda Indonesia X Didiet Maulana — Garuda Indonesia berkolaborasi dengan Didiet Maulana membuat seragam tematik terbaru bagi awak kabin terjudul "Tenun Flight." Sumber foto: Document/PR.

Fimela.com, Jakarta Tenun tampaknya telah menjadi salah satu bahan busana paling populer dalam industri fashion, apa kamu juga sering mengenakannya? Tidak hanya karena proses pembuatannya yang cukup rumit, tenun juga sangat mudah diaplikasikan menjadi berbagai bentuk busana untuk segala acara, termasuk seragam.

Garuda Indonesia berkolaborasi dengan Ikat Indonesia, label yang dinaungi oleh desainer kenamaan tanah air, Didiet Maulana. Kolaborasi ini menghasilkan seragam tematik awak kabin dari kain tenun yang akan dikenakan secara khusus di layanan spesial bertajuk "Tenun Flight" pada bulan Oktober ini.

Tenun yang digunakan Didiet Maulana untuk membuat seragam awak kabin Garuda Indonesia ini merupakan karya dari para pengrajin lokal di beberapa daerah, seperti Bali dan Jogja. Secara khusus, Didiet Maulana menamai seragam ini sebagai Puspa Nusantara di mana tenun yang dibuat banyak bermain dengan motif floral.

Garuda Indonesia X Didiet Maulana

Ilustrasi traveling. Sumber foto: unsplash.com/Gerrie van der Walt.

Didiet Maulana mengaku bahwa desain seragam awak kabin perempuanGaruda Indonesia yang dirancangnya ini terinspirasi dari kebaya Kartini yang diberi sentuhan peranakan dan busana adat perempuan Bali. Ketika melihat seragam baru ini, kamu mungkin juga akan langsung fokus pada bagian lengan.

Ya, bagian lengannya dibuat seperti sayap garuda yang tetap mengutamakan siluet sederhana, agar para awak kabin nyaman menggunakannya ketika bertugas. Beltnya sendiri terinspirasi dari busana adat perempuan Bali yang disebut Senteng, sedangkan bagian kerah sengaja dibuat lebih tinggi untuk menonjolkan garis leher.

Sedangkan seragam awak kabin pria Garuda Indonesia, bentuknya terinspirasi dari beskap dan busana adat Sumatra. Yang menarik dari seragam ini adalah bagian leher di mana Didiet Maulana terinspirasi dari aksen kerah para pria di Eropa.

Kolaborasi ini merupakan wujud komitmen berkelanjutan dari Garuda Indonesia untuk memperkenalkan keragaman budaya Indonesia. Tidak hanya itu, Garuda Indonesia dan Didiet Maulana juga berharap dapat mempromosikan keindahan kain tenun sebagai kekayaan budya khas nusantara.