Fimela.com, Jakarta Dior menampilkan busananya dengan konsep hutan di Paris Fashion Week. Sebanyak 164 pohon digunakan untuk mengisi dekorasi ruang runway Dior di Paris Fashion Week.
Menggunakan begitu banyak pohon untuk peragaan busana selama 10 menit mungkin terdengar tidak ramah lingkungan. Namun Dior berjanji akan menanam kembali pohon yang mereka gunakan untuk peragaan busana. Hal ini dilakukan dalam proyek berkelanjutannya di sekitar paris dan memungkinkan mereka untuk terus tumbuh secara alami di lingkungan hidup.
Advertisement
BACA JUGA
Pohon-pohon yang dipilih berasal dari pembibitan di Perancis, Jerman, dan Italia. Sesuai dengan asal-usul tentang di mana tanaman ini akan ditambah ulang setelah pertunjukkan berakhir.
Direktur kreatif Dior, Maria Grazia Chiuri menyebut bahwa koleksi Dior ini terinspirasi oleh dunia alami. Selain koleksi, para model juga menggunakan kepang anyaman sebagai gaya rambut mereka. Gaya rambut yang diasosiasikan terhadap Greta Thunberg yang merupakan pecinta alam berusia 16 tahun.
Â
Advertisement
Model yang didandani bergaya alam
Para model berjalan menuruni runway penuh dedaunan dalam serangkaian pakaian yang diikat dengan ikat pinggang tali dan ditutupi dengan cetakan botani.
Motif bunga tampil menonjol dengan kelopak bunga yang dijahit di atas kanvas dan applique blooms dari Hessian pada rok maxi. Aksesori pun dibuat mengikuti estetika berkebun namun tempat membuatnya nampak estetis dengan topi jerami anyaman dan tas jinjing yang cukup besar.
Bagi penggemar gaun tulle dari Dior, dibuat dengan versi mesh yang dihiasi duri dan bunga poppy. Sementara nilai feminis tetap muncul dalam koleksi ini dengan t-shirt yang diberisikan slogan dari esai Chimanmanda Ngozi Adichie.
Koleksi ini menceritakan melalui tradisi dan budaya, menggunakan sejumlah teknik, gerakan, dan gambar yang diperkaya dan dianimasikan denagn perjalanan melintasi benua Afrika. Maria Grazia Churi melakukan kolaborasi kreatif untuk menyoroti kekuatan garis kode Dior.
Motif kamuflase pada bahan renda, jacquard kasmir, jacquar belang-belang, sutra, dan sulaman, Dior berusaha mengekspreasikan kekuatan alam yang menyatu dalam dekorasi beruap berbagai bahan pohon untuk menciptakan wilayah yang terbuka.
Lambang Christian Dior dibuat secara khusus dalam bentuk lilin pada setelan Bar. Berfungsi sebagai ekspresi dari keanggunan yang tercetak dengan imajinasi Dior dan Afrika. Topi bob yang dapat dibalik, dibalut dengan kanvas Dior Oblique yang ikonis. Melengkapi kesan kontemporer, Dior juga hadir dalam 30 tas Montaigne yang ditampilkan secara berani dengan setelan denim.
Simak video berikut ini
#GrowFearless with Fimela
Â