Fimela.com, Jakarta Penggunaan jam tangan menjadi salah satu tren fashion di dunia modern. Melihat hal ini, produsen jam tangan berlomba-lomba untuk menghasilkan produk yang tidak hanya trendi, namun memiliki unique selling point sehingga membuat pemakainya merasa berbeda dengan yang lainnya.
Kini ada berbagai jenis seperti jam tangan yang terbuat dari kayu. Berbeda dengan jam stainless atau karet, jam tangan kayu memiliki keunikan tersendiri, seperti milik Matoa Indonesia.
"Sejak 2011, Matoa Indonesia memang memiliki keunikan tersendiri. Sangat berbeda dengan jam tangan konvensional seperti dari stainless atau karet pada umumnya," kata Taufik M Ridwan selaku Marketing & Sales Director Matoa Indonesia di Bandung, Jawa Barat beberapa waktu lalu.
Advertisement
BACA JUGA
Sebagai market leader yang tak henti untuk terus berkembang menjadi fashion item paling dicari. Matoa hadir dengan fitur tahan air sebagai mahakarya terbaru. Berangkat dari ide-ide tim research & development Matoa mengenai peningkatan daya tahan kayu dan seluruh komponen penting dari seri terdahulunya.
Kini, hadirlah Matoa Singo sebagai produk andalan. Bagi Matoa Indonesia, lahirnya Matoa Singo adalah sebuah catatan sejarah yang sangat penting. Karena, ini menjadikan Matoa Singo sebagai jam tangan kayu pertama yang memiliki fitur tahan air.
"Produk ini adalah milestone dari keseluruhan divisi Matoa Indonesia. Singo adalah wujud konsistensi thp produk dan story tapi masih bisa diterima oleh market anak muda," jelas Taufik M Ridwan.
Advertisement
Jam tangan kayu Singo
Singo sendiri merupakan bahasa Jawa yang berarti Singa. Matoa Singo merupakan perwujudan inspirasi yang menyeimbangkan unsur budaya dan unsur kontemporer, juga dunia materi dan dunia spirit.
Matoa Singo merupakan implementasi dari konsep yang mengutamakan presisi dan kualitas di setiap detail terkecil dan dengan bangga mengangkat Singa sebagai karakter utama yang memiliki sifat bijaksana, berani, dan gagah, berpadu dengan kentalnya budaya mitologi Indonesia yang sarat akan magis.
"Singa itu menurut kami adalah binatang yang born to be leader. Jadi kami mau Matoa menjadi inspirasi lahirnya produk jam kayu. Ternyata benar, banyak brand yang akhirnya melalukan apa yang kami lakukan. Dengan kata lain kami sini menjadi mentor untuk meningkatkan kualitas produk di kelas jam tangan kayu," tutur Yusuf selaku Creative Director Matoa Indonesia.
Lahirnya Matoa Singo dengan segala fiturnya yang mengalami upgrading, tak menghilangkan visi Matoa Indonesia sejak 2011 didirikan, yakni mengangkat konten lokal di dalamnya hingga dikenal di dunia.
"Harapan kami nantinya ingin agar kerajinan tangan lokal menjadi aksesoris fashion bernilai tinggi dan tak kalah dengan brand-brand luar," harap Yusuf.
#Growfearless with Fimela