Fimela.com, Jakarta Perusahaan perhiasan asal Austria, Swarovski ikut terjebak dalam kontroversi mengenai deskripsi wilayah Cina. Cina sendiri memang dikenal ketat untuk urusan klaim teritorialnya.
Melansir dari Independent.co.uk, Cina semakin tegas kepada perusahaan asing yang hendak melakukan bisnis di Cina. Terutama untuk menggambarkan orang-orang di Hong Kong, Makau, dan Taiwan.
Advertisement
BACA JUGA
Minggu ini, Swarovksi ini menggambarkan Hong Kong sebagai sebuah negara. Karena dinilai salah menggambarkan, Swarovski pun melakukan permintaan maaf secara terbuka melalui unggahan di Facebook.
"Kami telah memperkuat kesadaran merek global kami dan kami akan meninjau semua platform digital kami secara global untuk memperbaiki kurasi," dikutip dari pernyataan Swarovksi.
Dengan ketegasan yang dimiliki Cina atas wilayah teritorinya, Swarovski pun mengapresiasi hal tersebut. Hal ini dinilai sebagai bentuk kedaulatan nasional dan integritas teritorial Cina.
Advertisement
Kesalahan yang sama pernah dilakukan Versace
Sebelum Swarovski, rumah mode kelas dunia Versace pun melakukan permintaan maaf serupa setelah menggambarkan Hong Kong dan Makau sebagai wilayah independepen. Penggambaran ini dibuat dalam sebuah desain kaus yang muncul di media sosial.
Donatella Versace pun meminta maaf atas kesalahan yang menyatakan bahwa ia tidak pernah ingin mencemarkan nama Cina. Ia mengungkapkan bahwa Versace akan melakukan eksplorasi lebih dengan meningkatkan cara kerja yanng lebih teliti.
Simak video berikut ini
#GrowFearless with Fimela