Fimela.com, Jakarta Ide baju Lebaran semakin mudah ditemukan di era media sosial seperti sekarang. Perburuan baju Lebaran juga semakin seru karena banyaknya pilihan yang disajikan para desainer lokal.
Salah satunya koleksi desainer Indonesia yang memilih bermain dengan wastra nusantara atau kain tradisional dalam merancang koleksi Ramadan atau untuk Hari Raya Idul Fitri. Selain sebagai langkah untuk melestarikan budaya, tampil dengan wastra juga menjadi cara untuk bergaya beda di hari Raya.
Ya, lewat kreativitas para desainer favorit Indonesia, berbagai jenis wastra seperti batik, tenun, sampai songket memberi warna dan rasa baru. Desain kontemporer dengan sentuhan segar dipadukan tren terkini niscaya akan mendongkrak kecintaan pada busana lokal dan perancangnya.
Advertisement
Berikut ini beberapa ide baju Lebaran modern etnik dari beberapa desainer Indonesia yang selalu dinantikan karyanya. Dari Lulu Lutfi Labibi, Danjyo Hyoji, sampai Populo Batik.
Advertisement
Lulu Lutfi Labibi
Desainer yang berbasis di Yogyakarta ini terus berdedikasi dengan lurik dan teknik drapping yang menjadi DNA Lulu Lutfi Labibi. Dalam koleksi Ramadan, Lulu memberi aksi lurik pada selilit belt dalam busana dekonstruktif dengan warna kekinian seperti beige dan lilac.
Ia pun memberikan pilihan outer oversized cantik dengan model kimono dengan berbagai model dan ukuran. Motif renda semakin membuat koleksi Lebaran ini manis dan romantis.
Purana Indonesia
Ramadan berdekatan dengan perilisan koleksi Purana Spring/Summer 2019. Pattern dan cutting busana khas rancangan Nonita Respati ini terinspirasi oleh elemen di taman bunga, seperti motif handmade batik dari sayap kupu-kupu, detail origami kupu-kupu, dan patchwork dari bunga.
Tiap piece busana memberikanmu pernyataan gaya. Busana bergaya Jepang pun masih kental terasa seperti kemeja berpotongan kerah kimono dengan obi.
Terbaru, Purana juga mengeluarkan seri Kaftan di bulan Ramadan. Dengan permainan color block dan brush technique di bahan khadi silk. Kombinasi keduanya menghasilkan kaftan yang benar-benar beda dari yang lainnya.
Advertisement
Danjyo Hiyoji
Beberapa tahun belakangan, duo desainer Dana Maulana dan Liza Mashita juga meramaikan permainan wastra menjadi busana kegemaran milenial. Selain tenun dan batik, Danjyo Hyoji yang memulai bisnis di tahun 2001 ini juga berinovasi dalam songket.
Dalam akun Instagram-nya, Danjyo Hiyoji juga berpartisipasi dalam signature show Bekraf #saongrevisited yang digarap untuk melestarikan budaya. Lengkap dengan koleksi busana untuk pria.
Populo Batik
Dalam postingan Instagramnya, Populo Batik mem-posting Istana Tokapi di Istanbul yang memiliki desain berpola geometris pattern of Islamic yang punya sejarah panjang. Desain berbasis matematis biasanya campuran dari kotak dan lingkaran yang tumpang tindik dan sering digabungkan bersama arabesques, motif bunga, dan kaligrafi Arab.
Sebagai brand yang selalu mengikuti zaman menjadi ciri Populo Batik yang kembali menggelontorkan tema Staple. Lihatlah pola batik geometrisnya yang mengambil sisi unik dengan material leftover fabrics.