Fimela.com, Jakarta Beberapa tahun kebelakang ini, gaya berpakaian streetwear menjadi tren di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Maka tak heran jika berbagai item fashion streetwear banyak diburu dari berbagai kalangan masyarakat.
Nah, agar mengetahui lebih dalam tentang streetwear. Maka untuk pertama kalinya di Indonesia, diselenggarakan event streetwear, yang diberi nama Para-Site akan diadakan pada 23-26 Mei 2019 di The Space Senayan City, Jakarta.
Advertisement
BACA JUGA
Event Director Para-Site, Dimas Indro, mengatakan event ini ditujukan untuk memberikan pemahaman serta pembelajaran lini bisnis di industri streetwear dari para ahli di bidangnya masing-masing. Serta bertujuan untuk menyatukan penggemar fashion, sneaker, musik, seni dan kultur jalanan dalam satu tempat.
"Tidak cuma itu saja, kami juga ingin mengedukasi orang-orang tentang esensi dari streetwear itu sendiri. Maka dari itu, untuk tokoh-tokoh dan brand-brand yang ada dalam acara ini memang sudah kita kurasi secara ketat," papar Dimas dalam siaran persnya.
Advertisement
Berbagai kegiatan di Para-Site 2019
Beberapa kegiatan seru akan dihadirkan dalam Para-Site 2019. Antara lain brand exhibition, giveaway, diskusi-panel, sneakers auction, workshop, exclusive drop dari brand-brand streetwear berskala global, baik brand lokal maupun internasional, dan kegiatan lainnya.
Para-Site juga akan memperkaya pengalaman fisik dan digital kepada khalayak, khususnya pengalaman festival. Serta menghadirkan tokoh yang berpengaruh di industri streetwear global sebagai pembicara. Seperti, Guillaume Philibert yang merupakan pendiri dari brand Filling Pieces dan
Masta Lee, mantan Media Director dan Designer Patta, salah satu toko sneakers yang terkenal di Belanda. Ditambah diskusi-panel yang diisi oleh artis internasional seperti Abderrahmane Trabsini dari brand Daily Paper, Arthur Bray dan Eri Yeti dari brand Yeti Out. Woei Tjin, pemilik toko sneaker terkemuka di Rotterdam, Belanda, dan Andrew dari brand Sandalboyz.
Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF) selaku pemberi wadah bagi pelaku ekonomi kreatif di Indonesia juga menghadirkan 20 brand streetwear lokal antara lain Elhaus, Shipyard, Racecar, Locale, Perenial Skate Co, Bluesville, CashIess, Fai‘ure, Maris, Mass Media Murder, Not For People, Capital, Nindito, Ageless Galaxy, Untold, RSA, Pot Meets Pop, Unitedhart, Yeszy.MFG, serta Libordea.
"Brand terpilih tersebut merupakan hasil kurasi Bekraf bersama tim Para-site," ujar Deputi Pemasaran Bekraf, Joshua Puji Mulia Simandjuntak.
Simak video berikut
#Growfearless with FIMELA