Fimela.com, Jakarta Di tangan para desainer, Tenun Ikat Sumba yang terkesan berat bisa menjadi padanan busana yang tidak terlalu serius bagi para milenial. Salah satunya desainer asal NTT Adinda Moeda yang merancang beragam kain tradisional tenun Sumba Timur dalam potongan yang modern dan stylish.
Koleksi bertema Huma Manandang yang berarti Keindahan hadir dalam potongan dress, blouse, dan celana yang di-styling dalam aksen see-through. Permainan material tule dan organza menjadi highlight dalam desain Adinda yang pernah tampil di Milan Fashion Week.
"Aku mau anak-anak muda sekarang tahu kain tenun tidak hanya bisa dipakai untuk acara kawinan atau formal. Tapi bisa juga saat hang-out bersama teman-teman," ujar Adinda.
Advertisement
Selain bermain dengan material, Adinda juga menonjolkan warna bold dan vibrant dari Tenun Sumba sendiri. Atau bagi penyuka warna basic seperti hitam dan putih, tetap dibawakan secara atraktif.
Advertisement
Konsisten Populerkan Tenun Ikat Sumba
Sebagai desainer yang berasal dari NTT, Adinda bertekad untuk terus mempromosikan wastra Indonesia hasi tangan terampil masyarakat Sumba. Apalagi mata pencaharian para perempuan di daerahnya memang sebagai penenun.
"Aku terus merancang dengan kain tenun NTT agar semakin populer dan dicari-cari. Yang pada akhirnya berimbas pada geliat ekonomi perajin daerah," tutupnya.