Fimela.com, Jakarta Indonesia salah satu negara yang kaya akan budaya. Maka tak heran jika, ada berbagai pilihan item fashion yang bisa menjadi pilihan, seperti contoh kain.
Bahkan, kain Indonesia memiliki nilai dan makna yang berbeda untuk setiap jenjang kehidupan sesuai dengan adat istiadat masyarakat di daerah tersebut. Kain bukanlah semata-mata benda yang memiliki fungsi dan estetika, lebih dari itu kain tradisional adalah jati diri kita.
Mulai dari pemilihan bahan, pewarna. cara pembuatan, motif dan cara penggunaan memiliki makna tersendiri. Kain tradisional merupakan salah satu warisan budaya Indonesia yang telah diwariskan turun-temurun, menjadi media penyalur pengetahuan, budaya. dan seni lintas generasi.
Advertisement
BACA JUGA
Oleh karena itu kain dan produk kebudayaan lain membutuhkan pelindungan dan juga inovasi untuk membuatnya dapat bersaing tanpa menghilangkan nilai budayanya. Inilah yang membuat Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, menjadikan kain sebagai warisan budaya takbenda.
“Dunia fashion tidak terlepas dengan gaya berbusana atau berpakaian yang erat kaitannya dengan kain yang dikenakan. Sebagai negara yang kaya di bidang budaya, kita memiliki beragam jenis kain tradisional atau yang dikenal dengan Wastra Nusantara,” ujar Direktorat Sejarah Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbud Dra Triana Wulandari MSi, saat ditemui di Indonesia Fashion Week 2019, di Jakarta.
Advertisement
Kain Kalimantan
Hingga saat ini sudah ditetapkan 37 Kain Tradisional dan 8 diantaranya berasal dari Pulau Kalimantan yaitu Songket Sambas, Sasirangan. Ulap Doyo, Pakaian Kulit Kayu. Tenun Ikat Dayak atau Sintang, Sarung Tenun, Samarinda, Tenun Corok Insang, dan Tenun Pagatan
Menteri Muhadjir menjelaskan bahwa Kemdikbud bersama Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan dan Kalimantan Utara berkomitmen untuk mengembangkan wastra nusantara terutama yang ada di Kalimantan sebagai upaya mendukung pemajuan kebudayaan.
Indonesia Fashion Week menjadi salah satu ajang dalam upaya pemanfaatan objek pemajuan kebudayaan melalui inovasi dan peningkatan adaptasi menuju perubahan. Melalui kegiatan ini diharapkan desainer muda dapat melihat budaya sebagai sumber inspirasi, menjadikan keragaman budaya menjadi identitas mode sekaligus media diplomasi budaya Indonesia
“Koleksi kain tradisional Kalimantan yang telah ditetapkan menjadi Warisan Budaya Takbenda lndonesia dapat dilihat pada booth Kemdikbud yang ada di ajang lFW kali ini," tambahnya.
Pada tanggal 31 Maret 2019 pukul 13.30-14.30 WIB akan digelar open talkshow di mini stage main lobby JCC yang mengangkat bahasan “Wastra Borneo, Nilai dan Makna Dibalik Selembar Kain” bersama Ibu Sjamsidar Isa dan Ibu Myra Widiono dipandu oleh Pincky Sudannan.