Sukses

Fashion

Gandeng LPTB Susan Budihardjo, AccorHotels Olah Limbah Lewat Linens for Life

Fimela.com, Jakarta Sekolah mode Lembaga Pengajaran Tata Busana (LPTB) Susan Budihardjo menerima ajakan AccorHotels untuk mengolah limbah kain semacam seprai, handuk, seragam, tirai, dan lainnya, untuk dijadikan berbagai jenis busana dan elemen mode. Program yang bertajuk Linens for Life ini akan dimulai dalam bentuk pengajaran kepada ibu-ibu dibawah binaan AccorHotels. 

LPTB Susan Budihardjo akan menurunkan tenaga pengajarnya untuk berbagi ilmu kepada para ibu tersebut agar dapat menciptakan benda bermanfaat dan berdaya jual yang nanti hasilnya akan digunakan sebagai tambahan penghasilan bagi kelompok ibu-ibu tersebut. 

Program dimulai dari membuat hal-hal mudah seperti menciptakan karya dari pola jahit yang telah disediakan pihak LPTB. Seperti tas, apron, hingga kimono. Tahap selanjutnya, pengajaran akan ditingkatkan secara bertahan, hingga para ibu menerima pelatihan yang dapat menciptakan karyanya sendiri. 

Program Linens for Life ini merupakan kerja sama yang ditandai dengan Peragaan Busana, dikemas dalam sebuah undangan makan malam resmi dan lelang dari AccorHotels. Acara yang diselenggarakan di Sofitel Hotel, Nusa Dua, Bali, pada 23 Maret 2019 lalu  ini dihadiri oleh para clientèles, rekanan, para tamu VIP, dan awak media. 

 

Tantangan Mendaur Ulang Limbah Kain

Menurut Susan Budihardjo, menjadikan kain limbah sebagai bahan dasar menciptakan baju merupakan sebuah tantangan. Pasalnya, hasil busana ini harus membuat orang merasa bergaya. Karena itu, perlu adanya kreativitas dan harus memikirkan faktor kebersihan. 

“Bagi kami sendiri, menjadikan limbah sebagai bahan dasar mencipta baju adalahtantangan, karena hasil karya busana kami harus membuat orang merasa gaya. Selainkreativitas, unsur higienis kami perhitungkan juga," kata pimpinan LPTB Susan Budihardjo. 

Selain itu, dia melanjutkan, proses penggodokan ulang dan pencelupan warna diterapkan untuk membuang rasa tidak nyaman saat mengenakan barang bekas, sehingga orang toda melihat dari mana bahan bermula. 

"Siapa sangka jika dari selembar bahan bekas dapattercipta beragam busana, mulai busana santai, pakaian olahraga, gaun malam, bahkanbaju winter coat sekali pun. Mudah-mudahan kontribusi kami membawa angin segar dalamkreativitas dan mampu menginspirasi orang lain.”, ujarnya. 

Lelang 70 Set Busana

Para guru dan desainer lulusan LPTB turut berpartisipasi langsung dalam setiap proses mendaur ulang kain ini. Mereka menuangkan ide kreatif dan cemerlang dan juga membiayai sendiri urusan produksi, mulai dari penecelupan, penambahan bahan, hingga aksesoris. 

Ada 70 set busana ciptaan mereka yang langsung dilelang secara tertutup. Hasil lelang tersebut langsung didonasikan untuk pembiayaan program Linens for Life. 

Beberapa desainer menyulap handuk dan sprei bekas menjadi serangkaian busana indah. Seperti Yulia Tori dengan After Sport yang membuang kesan bekas pada handuk dan sprei dan menampilkan 5 busana resor yang sporty. 

Beberapa diantaranya Vidya dengan Inspiring Sunset, Ni Putri Indah dengan Adam dan Hawa, Niluh Putu Kurnia Widya Putri dengan Garden of Eden, dan lain-lain. 

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading