Fimela.com, Jakarta Italia memiliki ibukota Milan yang merupakan salah satu pusat fashion dunia. Beberapa perancang busana ternama berasal dari negara ini, seperti Gianni & Donatella Versace, Domenico Dolce dan Stefano Gabbana, Giorgio Armani, Guccio Gucci, Mario Prada, dan masih banyak lagi.
Memiliki predikat sebagai pusat fashion dunia, Italia bukan hanya mengedepankan desain pakaiannya yang trendy, melainkan negara yang terkenal akan pizzanya ini pun berfokus pada inovasi fashion yang ramah lingkungan seperti mencari bahan-bahan pakaian menggunakan daur ulang atau produk alami.
Duta Besar Italia untuk Indonesia, Vittorio Sandalli mengatakan para pelaku industri mode telah mendirikan sebuah pusat penelitian, untuk meneliti bahan pakaian yang ramah lingkungan.
Advertisement
BACA JUGA
"Contohnya saja sudah ada material baju menggunakan kulit jeruk, cangkang kerang, hingga tulang ikan," paparnya dalam acara Pameran Seni 'Italy: The Beauty of Knowledge' di Museum Nasional.
Vittorio menambahkan, Italia juga mengembangkan kaian yang dapat mengecil dan membesar sesuai suhu. "Hal ini bertujuan untuk mengurangi pemakaian AC," tambahnya.
Advertisement
Ecodress
Melalui aplikasi dan teknik teknologi mutakhir, seluruh komponen biomassa diekstraksi dan dipulihkan sehingga limbahnya dapat dimanfaatkan.
Secara khusus suatu teknologi sudah dikembangkan dan dipatenkan untuk memproduksi bahan teknis biologis yang berasal dari biomassa industri pembuatan arak anggur, ampas anggur, yang merupakan bahan mentah nabati, yang terdiri dari kulit, biji dan tangkai.
Nicola Bianchi, Scientific Attache dari Kedutaan Besar Italia mengatakan, proses produktif dimulai dari pemerasan anggur dan pemisahan ampasnya, yang kemudian dikeringkan. Kemudian melalui proses fisik dan mekanis yang telah dipatenkan, dibuatlah sebuah campuran yang dibentangkan hingga berwujud kain.
Cara ini membuat industri mode Italia dapat mengurangi produk turunan agroindustri menjadi limbah dan mengubahnya menjadi bahan bernilai tinggi.
"Teknologi ini menawarkan solusi alternatif dalam penggunaan bahan yang berasal dari binatang," tutupnya.