Akhir-akhir ini kabar tentang pagelaran fashion MET Gala 2018 memakan porsi besar dibahas di berbagai media. Di acar ini, selebriti tidak hanya berlomba mengenakan gaun terbaik tapi juga harus mengikuti tema tertentu untuk gaun tersebut.
Apa sih itu MET Gala? Siapa yang menyelenggarakan? Dan untuk apa sih para seleb tampil all out ini? KapanLagi akan mengupas tuntas semuanya untuk KLovers.
Apa Sih MET Gala Ini?
MET Gala atau yang secara formal disebut Costume Institute Gala adalah malam penggalangan dana untuk Metropolitan Museum of Art's Costume Institute di New York City. Malam gala ini juga sebagai penanda dibukanya pameran fashion tahunan salah satu museum terbesar di New York ini.
Advertisement
Pameran akan dibuka selama beberapa bulan, pada tahun ini sendiri pameran akan diadakan mulai Mei sampai OKtober. Fashion items yang dipamerkan akan selalu sesuai tema yang ditentukan oleh komite.
MET Gala menjadi acara fashion paling ekslusif yang ada saat ini. Acara ini hanya bisa dihadiri oleh para desainer dari rumah mode dunia, selebritis, dan sosialita dunia. Para undangan MET Gala harus menyiapkan penampilan terbaik mereka karena ratusan fotografer dan editor fashion turut hadir untuk mengomentari penampilan mereka.
Acara ini telah ada sejak tahun 1948, namun pada masa awal pembukaan pameran fashion ini belum ditentukan tema tertentu. Baru pada tahun 1971 mulai ditentukan tema besar yang menaungi pameran.
Tema pertama yang ada di tahun 1971 adalah Fashion Plate, pameran fashion pada masa ini dilakukan dari Oktober 1971 sampai Januari 1972. Baru sejak tahun 2001 MET Gala digelar pada Senin pertama di awal bulan Mei.
Anna Wintour sang editor Vogue masuk ke dalam komite The Costume Institute sejak tahun 1995. Kehadiran sang fashion jenius satu ini membawa beberapa perubahan dalam MET Gala. Semenjak kehadiran Anna Wintour, tiap tahun akan dipilih anggota komite kehormatan yang bertugas membantu Anna Wintour serta memberikan donasi untuk acara ini.
Anggota komite kehormatan ini dipilih dari berbagai macam background, mulai dari desainer, selebritis, sosialita, hingga politikus pernah mendampingi Anna Wintour. Sebut saja Karl Lagerfield (1995), Caroline Kennedy (2001), Salma Hayek (2011), Beyonce (2013), dan Taylor Swift (2016).
Tahun ini Anna Wintour menunjuk tiga pesohor untuk mendampinginya menyiapkan MET Gala. Mereka adalah Rihanna, Donatella Versace, serta Amal Alamuddin yang kini lebih dikenal sebagai Amal Clooney.
Pemilihan ketiga anggota komite kehormatan ini melalui pertimbangan pribadi Anna Wintour. Rihanna dipilih karena taste fashionnya yang selalu on point dan selalu berani mendobrak pakem yang telah ada. Desainer Donatella Versace dipilih karena ia dan rumah modenya memiliki style ikonik berbau katolik. Sedangkan Amal Clooney dipilih karena prestasinya sebagai pengacara Hak Asasi Manusia serta well, siapa yang tak ingin disambut istri George Clooney di penghujung red carpet?
Buat Apa Sih Bikin Acara Super Ekslusif Ini?
Malam gala penuh kemewahan ini diadakan sebagai malam penggalangan dana untuk The Costume Institute. Yang dimaksud dari The Costume Institute adalah departemen kostum dari Metropolitan Museum of Arts itu sendiri.
Departemen ini menyimpan kurang lebih 35.000 kostum dan aksesoris dari lima benua dan kostum paling fashionable dari tujuh abad, mulai dari abad ke-15 hingga saat ini. Pada bagian ini di Metropolitan Museum of Arts KLovers bisa melihat pakaian tradisional dan aksesoris untuk pria, wanita, dan anak-anak dari seluruh dunia.
Dilansir dari Metropolitan Museum of Arts, The Costume Institute telah melakukan pameran pertamanya pada tahun 1873. Namun pada masa awal belum ada malam gala pembuka dan pameran yang terjadwal seperti saat ini.
Tak ada acara lelang atau apapun di malam gala ini. Penggalangan dana didapatkan dari penjualan tiket masuk yang amat mahal ini. Para seleb yang hadir harus membeli tiket yang tahun ini dijual seharga 30 ribu USD (420 juta rupiah). Tiket juga dapat dibeli per meja dengan harga $ 275.000 atau 3,8 miliar rupiah.
Meskipun acara ini didukung sponsor, namun dukungan dari para sponsor itu masuk untuk menggelar acara ini. Bentuk dukungan dari sponsor juga tak melulu berbentuk uang, karena beberapa pihak memberikan sponsor dalam bentuk peminjaman gaun atau aksesoris yang nantinya dipinjamkan untuk keperluan pameran di Metropolitan Museum.
Jadi semua penjualan tiket akan masuk ke kas The Costume Institute mendanai seluruh kegiatan mereka. The Costume Institute tidak memiliki penyandang dana tetap ataupun pemasukan, kegiatan mereka hanya bergantung dari malam penggalangan dana ini.
Tapi sekalipun seseorang memiliki uang sebanyak itu, belum tentu ia bisa menginjakkan kaki di red carpet MET Gala. Karena daftar undangan akan dikurasi secara langsung oleh Anna Wintour selaku chairman dari The Costume Institute. Setiap tahunnya hanya ada sekitar 500-600 undangan yang dapat menghadiri acara satu ini.
Tema-tema MET Gala yang selalu original
Tema Met Gala akan diumumkan oleh komite setelah masa pameran berakhir, kurang lebih satu atau dua bulan setelah pameran usai. Hal ini dilakukan agar para selebriti memiliki waktu persiapan yang cukup untuk mengikuti dress code yang ditentukan.
Pemberian tema di MET Gala diberlakukan sejak 1971, meskipun demikian tak banyak dokumentasi acara di masa pra-sosial media ini. MET Gala mulai menjadi sorotan dan konsumsi publik yang lebih luas sejak era sosial media.
Sebut saja tema China: Through the Looking Glass (2015) yang sempat menjadi kontroversi karena dianggap rawan rasisme. Para bintang Hollywood tampil memukau dengan gaun yang terinspirasi dari unsur China. Salah satu penampilan ikonik adalah Rihanna dengan gaun kuning berekor panjang yang kemudian menjadi meme di media sosial. Ada pula Sarah Jessika Parker yang mengimplementasikan unsur China di hiasan kepalanya.
Tema Manus x Machina: Fashion In An Age Of Technology pada tahun 2016 juga memberikan kita gaun-gaun super keren. Pada tahun ini Taylor Swift menjadi anggota kehormatan komite penyelenggara. Penyanyi satu ini tampil ikonik dengan rambut blonde, lipstik gelap, dan mengenakan gaun metalik menyerupai motif kulit buaya. Para seleb mengikuti tema ini dan mengadaptasi warna metalik nan futuristik pada pakaian mereka.
Tak ada keharusan para seleb untuk berdandan sesuai tema. Namun demi eksistensi dan memenangkan 'persaingan fashion' di malam penggalan dana satu ini. Banyak yang menjuluki event ini sebagai Oscar untuk fashion, ada pula yang menyebut The Halloween for Fashionista.
MET Gala's Trivia and Facts
MET Gala juga memiliki trend tersendiri, untuk beberapa periode para seleb wanita terlihat sering mengenakan gaun transparan aka nude gown. Gaun berbahan tembus pandang ini mengekspose seluruh tubuh penggunanya, beberapa batuan dan bordir diaplikasikan ke 'area terlarang' mereka.
Tema MET Gala 2015, China Through the Looking Glass menjadi tema paling seru dalam satu dekade terakhir. Pada tema inilah trend nude gown diminati para seleb. Gaun ini membuat Jennifer Lopez, Kim Kardashian, Beyonce, dan Kendall Jenner mendapat banyak sorotan. Beberapa berhasil membawakan gaun yang mereka pakai, namun ada juga yang terlihat tak nyaman dan awkward dengan gaun ini. Menurut KLovers siapa yang paling anggun memakai gaun semi telanjang ini?
Gelaran MET Gala tak selalu diselenggarakan tiap tahunnya, pada tahun 2000-2001 dan 2001-2002 acara ini tak digelar dengan alasan tak adanya sponsor. Pagelaran MET pun diselenggarakan di tengah-tengah kurun waktu ini pada 2001. Pada MET ini mengangkat tema Jacqueline Kennedy: The White House Years untuk meningkatkan nasionalisme pasca teror 9/11.
MET Gala memiliki peraturan cukup ketat, selain tak sembarang seleb bisa hadir masih ada peraturan lain yang harus ditaati. Antara lain para undangan tak diperbolehkan merekam apapun yang terjadi di dalam gedung utama. Penggunaan handphone dilarang di area utama, namun para seleb yang bandel mengunggah kebersamaan mereka di toilet.
Jadi, sekarang sudah tahu kan apa itu MET Gala dan mengapa para selebriti tampaknya selalu berusaha keras tampil sempurna di acara ini, ladies?
Sumber: Kapanlagi.com
(vem/feb)