Judul: Men are from Mars, Women are from Venus
Penulis: John Gray, Ph.D.
Alih bahasa: T. Hermaya
Editor: Tanti Lesmana
Desain sampul: Mila Hidajat
Cetakan ke-29, Februari 2018
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Dahulu kala, orang Mars berjumpa dengan orang Venus. Mereka jatuh cinta dan menjalin hubungan yang membahagiakan karena mereka saling menghormati dan menerima perbedaan-perbedaan mereka. Kemudian mereka tiba di Bumi dan mulai menderita amnesia. Mereka lupa bahwa mereka berasal dari planet yang berlainan.
Dengan kiasan ini sebagai ilustrasi pertengkaran yang umum terjadi antara pria dan wanita, Dr. John Gray menjelaskan munculnya perbedaan-perbedaan ini di antara kedua jenis kelamin itu yang mengganggu terciptanya hubungan cinta yang saling melengkapi. Berdasarkan keberhasilannya memberi bimbingan selama bertahun-tahun terhadap pasangan suami istri dan perorangan, ia memberi nasihat mengenai cara mengatasi perbedaan dalam gaya berkomunikasi, kebutuhan-kebutuhan emosional, dan perilaku untuk meningkatkan pemahaman yang lebih besar antara masing-masing pasangan.
Advertisement
Men Are from Mars, Women Are from Venus merupakan sarana untuk mengembangkan hubungan yang lebih mendalam dan lebih memuaskan.
***
Ladies, pernah nggak kamu kesulitan memahami hati dan perasaan pria? Atau mungkin kamu sering dibuat jengkel dengan pasanganmu yang sepertinya nggak pernah bisa menangkap semua kode dan hal-hal yang kamu utarakan? Disadari atau tidak, cara pria dan wanita dalam berkomunikasi memang bisa sangat berbeda.
Men are from Mars, Women are from Venus, buku klasik yang satu ini bisa jadi peganganmu. Buku yang cetakan pertamanya di Indonesia terbit tahun 1995 ini punya banyak informasi menarik terkait cara pria dan wanita berkomunikasi. Dengan mengibaratkan kaum pria berasal dari Mars dan kaum wanita berasal dari Venus, buku ini memaparkan berbagai perbedaan dalam berkomunikasi di antara kedua kaum tersebut dan juga cara yang tepat untuk menjembatani semua perbedaan yang ada.
Buku ini bukan sekadar analisis teoritis mengenai perbedaan-perbedaan psikologis, melainkan juga petunjuk praktis mengenai cara supaya berhasil menciptakan hubungan-hubungan yang penuh cinta.
(hlm. xxi)
Terdiri dari 11 bab, Men are from Mars, Women are from Venus menjelaskan dengan detail soal perbedaan-perbedaan yang dimiliki pria dan wanita. Mulai dari sebutan untuk pria sebagai pemberes masalah dan wanita sebagai panitia perbaikan rumah, alasan kenapa saat ada masalah pria cenderung “masuk gua” dan wanita memilih untuk lebih banyak bicara, kebutuhan-kebutuhan emosional pria dan wanita, cara-cara efektif mencegah pertengkaran, hingga tips-tips aplikatif untuk menjaga cinta tetap hidup.
Semua bab memberi banyak pengetahuan dan membuat wawasan kita terbuka. Seperti penjelasan soal pria yang diibaratkan seperti gelang karet sementara wanita seperti gelombang. Dari penjelasan itu, kita akan digiring untuk lebih memahami emosi pria dalam menjaga cintanya. Juga pastinya kita sebagai wanita akan kembali disadarkan soal pentingnya menjaga emosi yang naik dan turun ini tetap stabil.
Pria butuh penerimaan dan dorongan. Untuk menolong pria tumbuh, justru jangan berusaha untuk terlalu keras dan memaksanya berubah. Pria bisa marah besar saat kesalahannya membuat wanita marah karena ia sebenarnya takut tidak diampuni. Yang paling ditakutkan wanita dalam sebuah hubungan adalah perasaan sendirian dan kesepian. Kaum wanita takut menerima, pria takut memberi. Itulah beberapa pelajaran penting yang bisa didapat dari buku ini. Pastinya juga masih banyak penjelasan bermanfaat yang bisa jadi bekal kita untuk membangun komunikasi yang baik dalam sebuah hubungan. Termasuk juga cara untuk mengatasi pertengkaran hingga penjelasan soal bagaimana cinta itu sebenarnya musiman. Ada pula Teknik Menulis Surat Cinta yang bisa dijadikan solusi dalam mengatasi masalah pelik. Wah, pokoknya wawasan kita akan terbuka lebar saat membaca buku ini.
Buat kamu yang saat ini sedang menjalin sebuah hubungan, buku ini bisa jadi panduan tepat untuk bisa memahami emosi dan perasaan pasangan. Buat yang masih single, buku ini pun bisa jadi bekal yang bermanfaat agar nantinya ketika menjalin sebuah hubungan tidak kagok atau bingung lagi. Berbagai hal mendasar tentang komunikasi pria dan wanita bisa ditemukan di buku ini.
Men are from Mars, Women are from Venus, buku klasik ini isinya masih sangat aplikatif diterapkan dalam hubungan pasangan modern. Ada banyak hal mendasar yang perlu dipahami agar hubungan makhluk Mars dan Venus bisa berlangsung harmonis. Perbedaan-perbedaan yang dimiliki pria dan wanita mungkin memang tak bisa diubah tapi selalu ada cara untuk bisa hidup bersama dengan penuh cinta.
- Review: Buku Aroma Karsa Karya Dee Lestari
- Review: Novel True Stalker Karya Sirhayani
- Review: Buku Jatuh dan Cinta - Boy Chandra
- Review: A Little Thing Called Baper (FRIENDSHIP) - @HHONHON
- Review Novel The Chemist – Stephenie Meyer (Penulis Terlaris Seri Twilight)
- Review: Novel One of Us is Lying (Satu Pembohong) - Karen M. McManus