Sebentar lagi masyarakat Tionghoa menyambut suka cinta perayaan tahun baru Imlek yang jatuh pada 16 Februari 2018. Perancang busana Sebastian Gunawan dan Christina Panarese pun menyambut datangnya Imlek dengan menyelenggarakan peragaan busana tunggal bernuansa Oriental, bertajuk Blissful Blossom di di Ritz-Carlton Pacific Place, Jakarta.
Keindahan taman Tiongkok, di mana terdapat pohon Liang Liu yang memiliki filosofi growth, balance, dan harmony diaplikasikan Sebastian Gunawan dan Christina ke dalam 65 busana begitu penuh warna serta detail busana yang cukup indah.
"Koleksi Sebastian Gunawan kali ini menghidupkan elemen lama suasana budaya Tiongkok seperti pemandangan rumah, gunung, perahu, anggur, dan ikan koi sebagai lambang kesejahteraan menjadi siluet yang lebih masa kini dan dramatis, " ujar Sebastian Gunawan, saat ditemui dalam Peragaan Tunggal ‘Blissful Blossom’, di Jakarta, (5/2).
Lewat tangan kreatif keduanya, koleksi ini memiliki cutting yang beragam seperti jaket dan gaun dengan siluet yang merampingkan tubuh, potongan bertumpuk, dan berbagai rancangan khas Seba, sapaan akrab Sebastian Gunawan.
Kerah Cheongsam yang menjadi ciri khas gaya Oriental pun dibuat Seba semakin modern dalam siluet Eropa, dengan tambahan kristal, manik, dan sequin yang bisa menjadi pilihan baru masyarakat. Koleksi busana tersebut pun terikat pada benang merah warna, hijau, biru, merah marun, hitam, dan rustic gold yang menjadi warna khas tahun baru Anjing dalam perhitungan kalender China.
“Interpretasi cheongsam dalam beragam gaya ini memberi banyak alternatif bagi para pecinta mode yang ingin menampilkan dirinya dalam gaya bernuansa Oriental,” tambahnya.
Peragaan busana "Blissful Blossom" ini menjadi bagian yang tidak terpisahkan dengan peluncuran inovasi terbaru AQUA Reflections ini pun dibagi menjadi enam tema besar seperti Cherry Blossom Bliss, sebab di Cina, bunga sakura selalu dikaitkan dengan kecantikan serta seksualitas feminim, yang akhirnya melambangkan kekuatan pada wanita.
Lalu The Sky of Roses, variasi warna biru yang sering digambarkan sebagai warna langit pada hari yang cerah, memvisualisasikan masa depan yang cerah dan kemakmuran. Adapula Calming Breeze, yang menggunakan kombinasi palette dan kain dengan nuansa yang menenangkan dari lautan surga. Kemudian Royal Maroon, yang mencerminkan garis kuat dan geometris yang terkait dengan kombinasi art deco brokat, palet dan manik-manik.
Yang terakhir, A Chinese Fairy, yang menceritakan setiap mahakarya memiliki sebuah kisah tentang diri sendiri dalam narasi mode couture. Dilengkapi dengan pengalaman puluhan tahun, Sebastian dan tim pengrajinnya mewujudkan mimpi kerajinan tangan dalam siluet modern.
- Oriental Folk, Pilihan Tampil Lebih Cantik di Perayaan Imlek Tahun Ini
- Sambut Tahun Baru Cina, Ini Dia Koleksi Imlek Terbaru dari Minimal
- Balenciaga Rilis Tas Mirip Tote Bag Belanja Seharga Rp9,8 Juta, Tertarik?
- Sebastian Gunawan Rancang Desain Botol Air Mineral yang Sangat Cantik
- Vivi Zubedi, Bawa Kain Kalimantan Selatan di New York Fashion Week 2018
- Cigarette Pants Denim, Fashion yang Bakal Bikin Kakimu Tampak Lebih Jenjang