Judul: Into the Water
Penulis: Paula Hawkins
Penerjemah: Ingrid Nimpoeno
Penyunting: Yuli Pritania
Penata aksara: CDDC
Cetakan ke-1, September 2017
Diterbitkan oleh Mizan Publika (PT. Mizan Publika)
Sungai itu indah. Penampilan yang menipu, karena sebenarnya, itu adalah tempat paling mematikan di seluruh penjuru kota. Airnya yang gelap dan dingin menyembunyikan apa yang ada di bawahnya.
Salah satu sudutnya, dikelilingi tebing batu tinggi yang menggodamu melongok ke tepi, selama berabad-abad telah merenggut banyak nyawa. Semuanya perempuan. Kebanyakan tidak bernama, tidak berwajah. Sungai itu memikat mereka yang tidak beruntung, yang putus asa, yang tidak bahagia, yang tersesat, agar datang ke sana. Mereka menyebutnya Kolam Penenggelaman.
Advertisement
Kini sungai itu kembali menelan korban: Nel Abbot, wanita yang bertekad untuk menyingkap rahasia sungai itu dan menuliskan kisah-kisahnya. Kali ini, semua ornag mendapat kesempatan untuk mencari tahu penyebabnya, alasannya: kenapa dan bagaimana?
Apakah dia jatuh? Apakah dia bunuh diri? Apakah dia ... dibunuh?
***
Nel Abbot ditemukan tewas di sungai, beberapa bulan setelah kematian sahabat putrinya yang bernama Katie. Tempat kejadian ditemukan mayatnya itu dikenal sebagai Kolam Penenggelaman. Kolam itu menyimpan banyak misteri. Sebelum Nel, ada Katie yang bunuh diri di tempat ini. Ada juga seorang wanita yang ditemukan tewas beberapa tahun sebelumnya, bahkan ada desas-desus di kolam itu juga ada seorang wanita terduga penyihir yang ditenggelamkan.
Lalu bagaimana dengan kematian Nel? Apakah dia dibunuh? Atau jangan-jangan bunuh diri?
Nel memiliki seorang putri bernama Lena. Kematian Nel membuat adiknya, Jules kembali ke rumah yang dulu sempat tak pernah mau ia injak kembali. Meski hubungan Jules dan Nel tidak bisa dibilang sepenuhnya akur, mau tak mau Jules perlu kembali untuk setidaknya bisa menemani Lena. Tapi sikap dingin Lena dan jarak yang sudah telanjur tercipta sempat membuat suasana jadi tidak menyenangkan.
Kematian Nel membuat heboh penduduk kota. Banyak desas-desus yang tersebar soal kematiannya. Terlebih karena Nel merupakan sosok yang cukup vokal menyibak berbagai misteri dan kasus yang pernah terjadi di Kolam Penenggelaman yang terletak di sebelah sisi sungai Beckford. Bahkan ada yang menyebutkan bahwa Beckford bukan tempat bunuh diri, melainkan tempat untuk menyingkirkan perempuan yang merepotkan. Ada banyak misteri yang begitu mencekam di Beckford.
"... Ketika seseorang tewas dengan cara seperti itu, pertanyaan yang diajukan oleh semua orang adalah kenapa. Kenapa mereka melakukan itu? Kenapa mereka mengakhiri hidup mereka sendiri, padahal mereka punya begitu banyak alasan untuk hidup? Tapi kau tidak. Dan, satu-satunya alasan - satu-satunya alasan - yang terpikirkan olehku adalah karena kau sudah tahu."(hlm. 215)
Lena beranggapan ibunya tersebut bunuh diri. Tetap Jules tak yakin akan hal itu. Ada misteri gelang Nel yang hilang yang menjadi bahan perdebatan. Belum lagi dengan sejumlah orang yang tampak pernah terlibat dan menjalin hubungan dengan Nel.
Membaca novel ini, kita akan diajak untuk menyelami sudut pandang sejumlah karakter. Setiap tokoh ternyata memiliki cerita dan kaitannya tersendiri dengan sepak terjang Nel selama hidup. Selain itu, masing-masing pun punya masalah bahkan skandal tersendiri yang selama ini berusaha untuk ditutup rapat.
Ada sosok yang diduga penyihir yang bisa mengobrol dengan arwah dari korban di Kolam Penenggelaman. Ada skandal guru dan murid yang berakhir dengan kisah yang begitu kelam. Ada juga soal kisah perselingkuhan yang juga berkaitan dengan sebuah kejadian di Kolam Penenggelaman beberapa tahun sebelumnya. Ada pula seorang detektif perempuan yang ternyata menyimpan sebuah cerita sendiri yang membuatnya dipindahkan di kota dengan sungai yang begitu misterius.
Berbagai karakter dengan kisahnya masing-masing saling bersilangan. Kita akan terus dibuat penasaran dengan apa yang sebenarnya terjadi pada Nel. Apakah dia dibunuh? Atau malah bunuh diri? Buat penyuka kisah thriller, novel ini cukup menarik untuk diikuti.
Ada kenyataan yang begitu mengejutkan di bagian akhir novel ini. Pokoknya kalau baca novel ini kudu sampai tamat. Jangan sampai ada bagian yang terlewat.
- Review: 27 Days of Heartbreak - Stella Angela
- Review: Buku You are Your Blood Type - Toshikata N. & Alexander B.
- Review: Buku 69 Things To Be Grateful About Being Single - Feby Indirani
- Review: Perempuan Suamiku (Antologi Cerpen) Karya Intan Savitri
- Review: Buku Setengah Jalan (Koleksi Esai Komedi) - Ernest Prakasa