[Vemale's Review] Dawai-Dawai Ajaib Frankie Presto - Mitch Albom

Judul: Dawai-Dawai Ajaib Frankie Presto (The Magic Strings Of Frankie Presto)
Penulis: Mitch Albom
Alih bahasa: Lanny Murtihardjana
Editor: Rosi L. Simamora
Desain sampul: Orkha Creative
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Tanggal terbit: September, 2016

Semua manusia berbakat musik. Jika tidak, mengapa Tuhan memberimu jantung yang berdenyut?

Melalui kecintaannya pada musik, Mitch Albom menyusun novel indah tentang pengaruh bakat dalam mengubah hidup manusia.

Inilah kisah epik tentang Frankie Presto  gitaris paling hebat yang pernah ada  dan enam kehidupan yang diubah melalui enam dawai biru gitarnya.

Frankie lahir di gereja yang terbakar, bayi yatim-piatu yang dididik oleh seorang guru musik di kota kecil di Spanyol. Perang menghancurkan hidupnya, dan pada usia sembilan tahun dia diselundupkan ke Amerika di dalam perahu. Harta Frankie satu-satunya adalah gitar tua dan enam dawai berharga. Frankie merambahi khasanah musik tahun 1940, 1950, dan 1960-an dengan bakatnya yang luar biasa sebagai gitaris dan penyanyi yang memengaruhi bintang-bintang pada zaman itu, (Duke Ellington, Hank Williams, Elvis Presley), sampai akhirnya dia pun menjadi bintang tenar.

Namun bakat luar biasa ini juga menjadi beban ketika Frankie menyadari petikan gitarnya, musiknya, dapat memengaruhi kehidupan orang-orang lain. Pada puncak ketenarannya, dia membuat satu kesalahan, dan merasa bersalah. Dia menghilang. Legendanya berkembang. Berpuluh tahun kemudian, setelah hatinya pulih, dia muncul kembali untuk mengubah satu kehidupan terakhir.

Dalam buku ini, Musik menjadi sang Narator, dan melalui tutur katanya kita diajak melongok ke dalam banyak kehidupan yang diubah oleh sang gitaris yang dawai-dawainya sanggup menyentuh jiwa musik di dalam diri kita semua.

Hidup kita dan semua yang kita lakukan selama hidup pasti akan memengaruhi hidup orang lain. Setiap tindakan pasti akan memberi efek pada hal lain. Begitu seterusnya. Setiap orang yang dilahirkan di dunia ini akan memberi pengaruh pada orang lain. Cuma pertanyaannya seberapa besar pengaruh berhasil kita berikan? Seberapa banyak manfaat yang bisa kita sampaikan?

Dawai-Dawai Ajaib Frankie Presto, novel yang satu ini mengajak kita mengikuti kisah perjalanan hidup seorang pria bernama Frankie Presto. Sejak ia dilahirkan, banyak kejadian dan tragedi yang harus ia alami. Ia dilahirkan di sebuah gereja yang terbakar do Spanyol tahun 1936 di tengah perang sipil yang berkecamuk. Sang ibu tak sempat menggendong apalagi mengasuhnya, ia hanya sempat menyanyikan sebuah lagu untuknya. Sebuah lagu yang berarti air mata yang akan jadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan Frankie selanjutnya. Frankie kecil sempat diasuh oleh seorang wanita tapi karena satu dan lain hal, Frankie kemudian dihanyutkan. Beruntung ia ditemukan oleh seorang pria bernama Baffa Rubio. Pria yang bekerja di sebuah pabrik sarden itu pun kemudian berperan sebagai ayahnya.

Frankie kecil sudah memperlihatkan bakatnya pada musik. Baffa berusaha kesana kemari untuk mencarikan guru musik untuknya. Sampai akhirnya Frankie diterima sebagai murid oleh El Maestro setelah Baffa memalsukan usia asli Frankie. El Maestro merupakan seorang pria yang mengalami kebutaan karena perang. Meski ia buta, kemampuannya bermusik dan bermain gitar sangat luar biasa. Dia lah yang memperkenalkan Frankie tentang cara memetik gitar dan keindahan dawai. Meski memang cara mengajar El Maestro sempat membuat Frankie tak suka.

Pada usia sembilan tahun, Frankie diselundupkan ke Amerika. Atas permintaan Baffa yang saat itu ditahan, El Maestro menghalalkan beragam cara untuk bisa mengirim Frankie ke Amerika. Sesaat setelah Frankie berangkat ke Amerika, sebuah tragedi membuat El Maestro tak bisa lagi bertemu dengan Frankie selamanya. Sebelum berpisah, El Maestro sempat meraba wajah Frankie. Dari situ, ada sebuah rahasia yang terkuak.

Bakat adalah sepotong bayang-bayang Tuhan. Di bawah bayang-bayang itu, kisah-kisah manusia silang-menyilang.
(hlm. 76)

Kehidupan Frankie di Amerika penuh perjuangan. Mulai dari usahanya menemukan alamat wanita yang disebut-sebut sebagai bibinya yang berujung pahit, usahanya bertahan hidup dengan bermusik, sampai jatuh bangunnya mencari sosok perempuan bernama Aurora York. Pertemuan Frankie dengan Aurora York meninggalkan kesan yang mendalam. Aurora menempati ruang sendiri di hatinya. Takdir kemudian membuat mereka menikah. Tapi pernikahan mereka sempat tak berjalan mulus. Ketenaran membuat Frankie berubah dan sering mabuk-mabukan serta terjerumus dalam narkoba. Aurora harus kehilangan bayi yang dikandungnya karena sebuah kejadian nahas.

Tak diragukan lagi bahwa Frankie memiliki bakat yang luar biasa di bidang musik. Dengan gitar dengan enam dawai istimewa pemberian El Maestro, Frankie berkarya sekaligus mempengaruhi hidup banyak orang. Dawai-dawai yang dimilikinya ternyata memiliki sejarah yang menggetarkan hati. Bahkan ada keterlibatan Carmencita, ibu kandung Frankie di dalamnya. Melalui dawai-dawai itu, Frankie memberi keajaiban sendiri untuk kehidupan orang-orang yang ditemuinya.

Novel ini memang sangat unik karena naratornya adalah Musik. Bisa dibayangkan bagaimana Musik menceritakan kisah seorang manusia dari sudut pandangnya? Yang pasti ada banyak makna filosofis soal musik dan seni berkarya. Kita juga diajak untuk mengenali berbagai musisi yang tenar di era 40an hingga 60an.

"Rahasianya bukanlah membuat musikmu terdengar lebih nyaring, melainkan membuat dunia lebih hening." (El Maestro, hlm. 165)

Saya selalu menyukai gaya menulis Mitch Albom. Sederhana dan mudah diserap. Kisah Frankie Presto mengalir dengan indah. Meski plotnya maju mundur, tapi itu semua tak membingungkan dan justru memberi keseruan sendiri untuk bisa menemukan benang merah ceritanya. Ada cerita tentang ikatan keluarga, keindahan dan kepahitan cinta, perjuangan bertahan hidup, balas dendam, hingga penebusan dosa. Membaca novel Mitch Albom yang kali ini cukup tebal sungguh mengaduk-aduk perasaan.

Kehidupan Frankie memang tak sempurna. Berulang kali ia mengalami kejadian pahit dan terpuruk. Ketenaran dan kepopuleran tak lantas membuat hidupnya sempurna. Oh ya, ada sosok yang cukup misterius di kehidupan Frankie. Sosok berjubah hitam yang selalu mengikuti Frankie ke manapun ia berada. Siapakah dia sebenarnya? Biar nggak penasaran, langsung saja baca novelnya ya.

• [Vemale's Review] Novel ''Satu Hari Bersamamu'' - Mitch Albom
• [Vemale's Review] Novel Korea ''The Last 2%'' Karya Kim Rang
• [Vemale's Review]: Novel ''Genduk'' Karya Sundari Mardjuki
• [Vemale's Review] Buku ''148 Tips for Life'' - Desi Anwar
• [Vemale’s Review] ''You Are My Moon'' Karya Rompaeng

(vem/nda)