Judul: Perjalanan, Cinta, & Makna Perempuan
Penulis: Nazura Gulfira
Editor: @fachmycasofa
Desain Sampul dan Isi: @wendyarief
Penata Letak Isi: @wendyarief & Diyantomo
Proofreader: Hartanto
Cetakan Pertama: Mei 2016
Penerbit: Metagraf, Creative Imprint of Tiga Serangkai
Sebuah pembelajaran tidak selalu berjalan sebentar, tetapi kadang memerlukan proses yang panjang supaya bisa bertahan lama. Nikmati saja proses itu, tidak usah dihiraukan apa kata orang tentang kita dan proses yang kita jalani. Karena orang lain hanya melihat apa yang mereka bisa lihat dan dengar, tetapi tidak merasakan apa yang kita alami. Justru yang paling penting adalah diri sendiri dan orang-orang terdekat yang tahu, seberapa banyak kita berubah lebih baik.
Setiap perempuan pasti memiliki kegalauannya sendiri. Mulai dari soal pendidikan, karier, cinta, hingga pergelutan batin sendiri. Sementara itu, setiap perempuan juga pasti punya sudut pandang, prinsip, dan juga motivasi diri dalam menjalani hidupnya masing-masing.
Advertisement
Nazura Gulfira, dalam bukunya Perjalanan, Cinta, & Makna Perempuan mengupas berbagai sisi kehidupannya sebagai seorang perempuan. Buku yang berisi 14 judul tulisan Nazura ini tak lain adalah catatan harian yang tak lepas dari pengalaman-pengalamannya. Melalui berbagai pengalamannya, Nazura mengupas berbagai topik seperti soal beasiswa, hijab, hobi, kuliah di luar negeri, traveling,keluarga, jodoh, dan juga serba-serbi kehidupannya.
Tentang Dilema Pendidikan dan Jodoh
Dalam tulisan yang berjudul Perempuan, S3, dan Jodoh, Nazura memaparkan alasannya juga sudut pandangnya mengenai topik yang sering membuat pare perempuan dilema. Jodoh dulu apa lanjut kuliah? Menikah dulu atau mengambil beasiswa untuk kuliah lagi?
Menurut saya, topik ini sangat menarik. Pendidikan dan jodoh bisa jadi dilema tersendiri bagi seorang perempuan yang tak ada habisnya. Nazura pun memiliki sikap dan sudut pandang sendiri tentang hal ini. Memutuskan untuk lanjut S3 di usia yang masih muda dan belum menikah membuatnya harus bisa bertahan dengan berbagai komentar dari orang-orang di sekitarnya. Tak mudah memang. Tapi ia punya alasan tersendiri dan motivasi hingga membuatnya tetap kukuh dengan keputusannya tersebut.
Refleksi Diri dan Soal Menjadi Lebih Dewasa
Salah satu tulisan favorit saya di buku ini adalah yang berjudul Surat untuk Ayah-Bunda. Di tulisan ini, Nazura seperti melakukan semacam refleksi diri. Tentang berbagai pengalaman yang pernah ia dapatkan. Juga makna serta pelajaran yang ia peroleh dari tinggal di luar negeri, bertemu orang-orang dengan latar belakang berbeda, dan perjalanan yang pernah ia lakukan.
Bahasanya Ringan, Seperti Membaca Buku Harian
Membaca buku ini menurut saya tak akan membuat kening berkerut. Bahasanya sangat ringan. Bahkan seperti sedang diajak mengobrol dengan sahabat dekat. Seolah kita sedang membaca buku harian teman dekat kita sendiri. Melalui tulisan-tulisannya, Nazura memberikan sudut pandangnya yang berbeda tanpa harus menghakimi orang lain.
Berbagai Gambar dan Foto Makin Mempercantik Buku Ini
Tata letak isi buku ini juga sangat cantik. Tak hanya berisi teks atau tulisan saja. Tapi juga dipercantik dengan berbagai gambar dan foto penunjang yang menarik. Benar-benar bikin nyaman mata.
Hanya saja pada halaman 110, saya menemukan sedikit typo.
- "wah ini mah bakalan lapor lagi," (Awalnya, saya sempat bingung dengan kata lapor karena konteks bahasannya adalah soal makanan. Setelah saya baca lagi, oh maksudnya "lapar" bukan "lapor".)
- Mulai dari yang tadinya harus minum 2-3 kali sehari, sekarang hanya 1-2 kali seminggu. (Sepertinya ada satu kata yang hilang dari kalimat tersebut. Rasanya agak kurang masuk akal kalau minum hanya 1-2 kali seminggu. Mungkin maksudnya minum minuman manis. Sehingga, kalimatnya menjadi, "Mulai dari yang tadinya harus minum minuman manis 2-3 kali sehari, sekarang hanya 1-2 kali seminggu.")
Sayangnya, saya tak menemukan halaman data diri atau biodata penulis. Biasanya setelah membaca tulisan seseorang apalagi yang berbentuk catatan harian seperti ini, kita jadi penasaran dengan penulisnya dan ingin mengenalnya lebih dalam. Jadi menurut saya, kalau ada halaman data diri penulis Nazura, akan sangat memudahkan para pembaca yang ingin mengenal sosoknya lebih jauh.
Pada dasarnya, setiap perempuan itu unik dan istimewa dengan berbagai kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Selain itu, setiap perempuan juga punya hak untuk mengambil sikap dan menentukan pilihan dalam hidupnya. Buku Perjalanan, Cinta, & Makna Perempuansungguh membuka mata kita soal perempuan dan dilema serba-serbi yang menyertai hidup.
Overall, buku ini sangat ringan, menarik, dan menyenangkan untuk dibaca. Khususnya buat kamu yang lagi galau soal berbagai aspek dalam hidupmu.
- [Vemale's Review]: Vaseline Healthy Sunblock SPF 30
- [Vemale's Review]: Buku 'Rumah Tangga' Karya Fahd Pahdepie
- [Vemale's Review]: MAKE OVER Ultra Hi-Matte Lipstick Shade Pink Alcatraz 002
- Review + Kuis: Interlude, Saat Kekuatan Cinta Mampu Mengobati Luka
- Review + Kuis: Relationshit, Asam-Manis Hubungan Cinta, Keluarga, Dan Persahabatan