Pagelaran pekan mode, Indonesia Fashion Week (IFW) 2016 merupakan tempat berkumpulnya para desainer, baik yang telah senior maupun yang masih junior dan baru berkecimpung di dunia fashion. Mereka berkumpul menampilkan karya terbaiknya untuk dapat dipasarkan ke kancah Internasional.
Begitu pun dengan salah satu murid dari sekolah mode di Jakarta, Laura Alvita, yang tak ingin melewatkan kesempatan tersebut. Desainer yang bersekolah di sekolah mode Imelda Sparks ini menyandang gelar sebagai desainer termuda di Indonesia Fashion Week tahun ini. IFW 2016 ini adalah keduanya unjuk gigi di panggung mode.
"Tema untuk koleksi kali ini diangkat dari Barong Bali dan layang-layang, karena warnanya yang cerah-cerah. Permainan warna koleksi aku kali ini memang hitam, jadi aku cari inspirasi warna yang bisa kontras dengan warna hitam, agar tetap bisa hidup," ucap Laura Alvita, saat press conference di JCC Senayan, belum lama ini.
Perempuan kelahiran 9 Maret 1999 ini menjelaskan bahwa mendesain kembali gambar barongnya untuk kemudian di print dan diwujudkan dalam bentuk busana. Untuk membuat busana rancangannya lebih hidup lagi, Laura menambahkan batu-batu dan juga memakai teknik embroidery.
Advertisement
"Inspirasi untuk embroidery aku dapat dari ukiran Bali, lalu aku kasih payet lagi biar menyala. Bisa dibilang unik kalau di compare dengan yang lain, karena print dan desain sendiri jadi beda sama yang lain," tambahnya.
Dengan siluet yang flowy serta menggunakan bahan material katun rayon, koleksi karya gadis 17 tahun ini terasa nyaman saat dikenakan. Busana yang dirancang terdiri dari dress, jumpsuit, outer, long outer dan haute couture.
"Karena desain aku unik dan beda, makanya aku juga terpilih sebagai salah satu Best Design ISFA. Semoga dengan ikut IFW kali ini, akan membuka peluang bagi aku dan karya-karyaku untuk terus diperhatikan; dan pada akhirnya bisa bikin brand sendiri," tutup gadis cantik ini dengan senyuman.
(vem/yun/ama)