Busana saat Tahun Baru Cina identik dengan baju cheongsam, dari segi warna mempunyai ciri khas yaitu merah, pink atau warna pastel. Namun tahukah Anda bahwa kebaya merupakan salah satu budaya peranakan Tiongkok yang bisa dipakai saat perayaan Imlek.
Menurut salah satu desainer kebaya dari Rumah Kebaya, Vielga Wennida, menjelaskan bahwa kebaya merupakan budaya peranakan yang hampir punah. Sehingga ia ingin mempertahankan kebaya sebagai pakaian saat Imlek. Maka dari itu Vielga merancang beberapa kebaya yang bisa dipadu padankan dengan memakai rok, celana atau jeans.
"Sebenarnya kebaya peranakan itu sendiri sangat bagus, untuk mempertahankannya kita buat yang bisa dipakai sehari-hari maupun nanti pas perayaan Imlek, ya acara formal maupun tidak formal," katanya saat ditemui tim Vemale pada acara fashion show Peranakan Prosperity di Mall Taman Anggrek Jakarta Barat Jumat 13 Februari 2015 lalu.
Advertisement
Ia juga mengatakan kebaya peranakan itu sendiri memakai bordiran, dengan berbagai motif bunga-bunga dan binatang. Dan juga memakai lambang-lambang. Warna kebaya peranakan di Indonesia biasanya kecendrungan menggunakan warna pesisir lebih menggali budaya pesisir seperti warna soft atau pure.
"Dengan menggunakan material 100% katun, foal, rayon, sutra crep, paris, sifon. Namun kebaya peranakan paling bangak katun dan foal," jelas wanita yang ingin membudayakan budaya peranakan itu sendiri.
Saat memakai kebaya Vielga menyarankan yang senang dengan mutiara bisa pakai mutiara, atau bila mau pakai krongsam mau pun emas-emas tidak menjadi masalah. Semua tergantung selera namun jangan berlebihan.
"Saat Imlek nanti lebih baik pakaiannya itu kebaya. Atau kalau baju pakai yang formal gaun yang panjang, luarnya ada unsur budaya, pakai kain Pekalongan atau Surabaya untuk bawahannya,"tutup Vielga dengan memberikan tips.
Bagaimana Ladies, bila perayaan Imlek nanti sudahkah Anda mempersiapkan pakaian selain cheongsam?
(vem/yun/chi)