Kekuatan cinta sungguh luar biasa. Cinta dapat mengubah pribadi seseorang menjadi lebih baik, menyembuhkan luka dan trauma, mengembalikan rasa percaya terhadap cinta yang pernah hilang atau bahkan … menghilangkan akal sehat seseorang. Itulah pernak-pernik cinta yang ingin disampaikan oleh Windry Ramadhina dalam novelnya yang berjudul Interlude.
Bercerita tentang Kai, seorang mahasiswa sekaligus musisi jazz yang slengean. Ia tak punya gambaran bagaimana harusnya menjalani hidup selain mengharapkan orangtuanya rujuk kembali. Pemberontakan dan protes terhadap keluarganya membuatnya keluar dari rumah dan memutuskan untuk hidup sebagai musisi bersama kedua rekannya, Gitta dan Jun.
Hingga pada suatu hari, secangkir kopi mengantarkannya bertemu dengan gadis yang kikuk dan selalu menunduk, Hanna. Jiwa laki-lakinya terdorong untuk mendekati gadis yang memiliki pengalaman pahit di masa lalu itu. Hanna seakan membuat dunia Kai jadi lebih menantang sebagai seorang petualang cinta. Kai berusaha menaklukkan Hanna yang tanpa disadarinya memberikan semangat hidup dan memahami cinta yang tulus secara dewasa.
Advertisement
Namun, Kai pertama-tama harus lebih dahulu berhadapan dengan trauma masa lalu Hanna. Berulang kali Hanna, gadis yang disebut Kai seperti judul lagu The Girl From Ipanema ini, menampik cinta Kai karena bayang-bayang buruk di masa lalunya. Trauma perkosaan yang membuatnya menarik diri dari lingkungan dan ketulusan cinta laki-laki. Mampukah Kai menaklukkan Hanna?
Perasaan Anda akan teraduk-aduk kala membaca novel setebal 371 halaman ini. Tak hanya bercerita tentang manisnya cinta seperti kebanyakan novel dewasa, di sini ada berbagai kisah tentang pahitnya kejadian yang diatasnamakan ‘cinta’. Trauma menjadi korban perkosaan yang dialami Hanna, kekerasan yang dialami oleh Gitta karena kekasihnya hingga pertengkaran orang tua Kai yang membuat suasana rumahnya menjadi tak nyaman.
Dengan setting kehidupan usia dewasa muda berbalut kemelut cinta dan dunia musik, Interlude mengajak kita berkelana dengan keromantisan sekaligus kepedihan. Windry Ramadhina mengemas novelnya dengan bahasa yang terkesan formal. Sedikit terasa kaku pada beberapa dialog tetapi semakin dalam menikmati ceritanya, kita akan memahami mengapa karakter kaku dan dingin cocok satu sama lain dalam penokohan novel dengan cover biru laut ini.
Jika Anda pecinta musik jazz sejati ataupun yang sedang belajar mencintai musik jazz, novel ini akan memberikan Anda asupan-asupan pengetahuan seputar jazz yang menarik untuk disimak. Membaca novel ini di sore hari, sembari minum coffee latte dan menyetel komposisi jazz “Summertime”, tentunya semakin membawa kita menyadari bahwa cinta yang tepat akan membawa kita mengatasi luka dalam kehidupan.
KUIS BERHADIAH BUKU INTERLUDE:
Penasaran dengan buku Interlude? Vemale.com punya kuis berhadiah buku Interlude dan notes keren untuk Anda. Caranya gampang, follow Twitter @vemaledotcom dan like fanpage Vemale.com, lalu jawab pertanyaan di bawah ini:
Ceritakan lagu yang membuat Anda teringat akan sosok orang yang dicintai dan mengapa?
Tulis jawabannya di kolom komentar dengan format:
Nama:
Alamat email:
Twitter:
Jawaban:
Jawaban Anda kami tunggu hingga tanggal 30 Agustus 2014. Pemenang akan kami umumkan di artikel ini pada tanggal 1 September 2014. Semoga beruntung.
PEMENANG KUIS INTERLUDE:
Pemenang yang beruntung mendapatkan 1 buku INTERLUDE dan notes adalah Eka Fitri Susanti (@ecc_eka). Silakan cek email atau inbox Facebook untuk melakukan konfirmasi.
(vem/wnd)