Halloween, memang sebuah perayaan yang jarang dirayakan di Indonesia karena bukan merupakan budaya asli dari tanah air kita. Tetapi ternyata banyak juga beberapa kalangan yang turut meramaikan pesta hantu sedunia itu. Mulai dari kampus, sekolah, klub, selebriti, sampai dunia seni dan fotografi.
Salah satunya adalah Absconding Reality photography, sebuah rumah fotografi konseptual yang berlokasi di Jakarta ini pun ikut unjuk gigi dalam perayaan Halloween. Absconding Reality didirikan oleh Gita Lesmana, sebagai art director sekaligus fotografernya. Setiap foto-foto dari Absconding Reality memiliki sentuhan fine-art dan disertai konsep yang matang.
Pada Halloween tahun ini, Gita menerapkan tema yang cukup berbeda dari biasanya yaitu Black 1920’s Brides, konsep ini terinspirasi dari film Insidious dan Corpse Bride. Bercerita tentang seorang Saudagar kaya raya yang gemar dengan wanita yang kemudian malah menciptakan cerita tragis di balik pesta pemilihan istri tersebut. Para kandidat termakan oleh rasa dengki dan iri akan kecantikan satu sama lain, kemudian saling meracuni dan membunuh saingannya. Makeup, hairdo, dan kostum pun disesuaikan seperti layaknya bangsawan Eropa pada era 1900-an, lengkap dengan gaun berenda, kerudung pengantin, mutiara, kemewahan anggur, dan gaya rambut vintage yang sangat unik.
Advertisement
Absconding Reality sendiri secara harfiah berarti “Kabur dari Realita”, dan sesuai artinya, Gita sangat ingin setiap orang yang menggunakan jasanya akan “kabur” dari realita/rutinitasnya untuk sementara. Kabur ke mana? Tentu melarikan diri ke sebuah dunia yang sangat berbeda dari biasanya, dihiasi bermacam imajinasi tak terbatas, impian, fantasi masa kecil, keceriaan, dan segala hal yang berada diluar kata biasa. Gita sendiri merupakan seorang pemimpi, pengkhayal yang cukup akut, tak jarang akan keluar dari otaknya bongkahan ide segar yang tidak pernah dipikirkan sebelumnya akan layak diangkat menjadi sebuah karya foto yang mengagumkan. Gita pernah membuat sketsa kehidupan mempelai wanita Dracula, pendekar Cina, drama Korea, kehidupan boneka di malam hari, dan sebagainya. Gita menyebut setiap projek fotonya adalah “Photoflight” yang artinya “terbang dan membuat foto”, menggantikan istilah awam “Photoshoot”.
Absconding Reality memang selalu menggunakan story telling atau cerita dalam setiap karyanya, sehingga membawa aura dan kesan tersendiri bagi siapapun yang menikmati hasil foto itu. Biasanya Gita sendiri yang akan menyusun atau merangkai setiap plot dan storyboard dalam sketsa awal fotografinya, namun tak jarang juga klien/model pun turut menyumbangkan ide mereka dalam setiap konsep yang hendak direalisasikan bersama. “Membuat photoflight itu harus dilakukan dengan fun, penuh imajinasi, berfantasi bersama, dan kita lari dari realita untuk sementara,” itulah yang Gita selalu terapkan dalam akar prinsip dari Absconding Reality sendiri.
Gadis lulusan Graphic Design ini pun sering bekerjasama/berkolaborasi bersama brand dalam membuat mahakarya yang saling menguntungkan. Ia pernah kolaborasi dengan Teddy House Indonesia, Lioele Cosmetic Indonesia, Benefit Cosmetic Indonesia, Felize Nail art studio, Genesis Kennel, dan akan terus melebarkan sayapnya bersama dengan brand lainnya. Gita sendiri adalah seorang beauty blogger (www.rheapunya.blogspot.com) dan dalam blognya seringkali diadakan event giveaway bekerjasama dengan brand dalam mencari model yang akan menghiasi projek berikutnya. “Tidak harus model, tidak perlu punya skill modeling khusus, tidak perlu proposional dan tinggi seperti model catwalk, yang penting hobi difoto, suka dengan fotografi, pasti kami sangat senang mengekspos dia di Absconding Reality,” sebuah ungkapan ramah yang mengajak para perempuan Indonesia untuk semangat membangkitkan seni murni dalam fotografi yang memang kurang terkenal di Indonesia.
Absconding Reality sangat terbuka melayani berbagai konsultasi tentang foto, konsep, make-up, dan lain sebagainya. Klien Absconding Reality pun datang dari berbagai daerah, usia, dan tujuan foto, umumnya adalah remaja yang ingin pre-sweet 17, pre-wedding, sekedar iseng, hobi bernarsis di depan kamera professional, ucapan untuk event tertentu seperti Natal, Idul FItri (biasanya sih public figure / blogger yang suka mengucapkan kepada public), model portfolios, dan masih banyak lagi.
Abadikan momen Anda, mari kita “kabur” dari realita untuk sementara, terbang bersama imajinasi tiada batas dan kenang selamanya dalam bentuk mahakarya foto Anda sendiri!
(vem/dyn)