Pernah mengalaminya? Atau sedang mengalami? Atau ingin mengalami? Weits, tunggu dulu. Fenomena yang mulai akrab di telinga awal tahun 2012 ini sebenarnya adalah fenomena lama yang kembali menguap dengan istilah beken, friendzone.
Advertisement
Dulunya, friendzone lebih dikenal dengan sebutan dari temen jadi demen. Intinya seperti itu. Dan, kebanyakan dari mereka yang mengalami, ujung-ujungnya tali pertemanan yang sudah terjalin lama dan balance akan berakhir menyedihkan. Percaya?
Banyak orang berpendapat bahwa persahabatan antara laki-laki dan perempuan tidak ada yang murni, even they called nothing happened. Jika para orang tua menyatakan tresno jalaran soko kulino, percayalah ungkapan ini bukan sekedar ungkapan biasa.
Ungkapan tersebut biasanya akan terjadi ketika kita mulai masuk pada zona pertemanan atau istilah kerennya friendzone. Terlebih lagi jika hubungan pertemanan itu antara laki-laki dan perempuan yang mayoritas salah satu diantara mereka merasakan hal yang berlebih. Artinya, memiliki rasa yang istimewa.
Dikatakan friendzone jika si A (laki-laki) dan si B (perempuan) adalah sahabat dekat yang sudah saling tahu dan memahami sifat, karakter, bahkan kebiasaan masing-masing. Dalam kurun waktu yang lama, persahabatan yang saling terbuka satu sama lain ini akan menumbuhkan perasaan istimewa di salah satu di antara keduanya. Beruntung, jika perasaan itu berbalas. Jika tidak, atau misal si B hanya menganggap si A teman yang membuatnya nyaman, otomatis tali persahabatan mereka akan “sedikit berbeda” rasanya dibandingkan dengan sebelumnya.
Inilah bahayanya friendzone, ketika perasaan kita yang tidak berbalas akibat rasa menggebu yang berlebihan dan sedikit pede merasa akan diterima namun kenyataannya tidak seperti itu.
Jika Anda terlanjur mengalaminya dan bingung apa yang harus dilakukan, ada dua opsi yang bisa dicoba.
1. Tetap mengejar teman yang Anda suka dengan segala resiko
Artinya, Anda siap menerima segala resiko dan kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi nantinya, seperti alotnya mengiyakan ajakan Anda meski sekedar makan atau ke toko buku bareng.
2. Menyerah
Artinya, Anda sadar diri jika teman Anda hanya menginginkan Anda sebagai teman, tidak lebih. Itu masih jauh lebih beruntung dibandingkan jika teman Anda memilih untuk menghindari Anda yang telah merusak zona pertemanan.
Jadi, yakin ingin melanjutkan friendzoneatau bahkan ingin mencobanya? Sebaiknya Anda pikir-pikir lagi, Ladies.
(vem/tes/prd/ysf)
Advertisement
halo
hola
Advertisement
Cek paging erornya irma nihhh
Erorr gak errror gak hayoooooo :)) :))