Vemale.com - Ketika Charles Darwin menulis buku THE ORIGIN OF THE SPECIES, tak ada yang pernah menyangka bahwa tumpukan es di kutub akhirnya perlahan meleleh. Melalui fenomena alam inilah Alexander McQueen memperoleh inspirasi untuk koleksi Spring/Summer 2010 lalu. Kehidupan dahulu berasal dari laut dan akhirnya akan kembali ke laut. "But then again, I’m no Nostradamus," ujarnya.
Kecintaan McQueen kepada olahraga scuba diving juga terpancar dengan jelas. Sentuhan nuansa underwater tampil pada setiap rancangannya. Ini bukan tentang science fiction, melainkan tentang evolusi. Berkisah tentang kehidupan manusia dari masa lalu serta masa depan, McQueen berhasil membuat para model terlihat seperti reptil bawah laut yang eksotis namun agung. Breathtaking!
Memang sangat sulit untuk melupakan koleksi Plato’s Atlantis, karya terakhir dari seorang McQueen, terutama sepatunya! Terdiri dari dua macam model, sepatu ini dinobatkan sebagai sepatu paling tinggi yang pernah melangkah di atas panggung runway. Yang pertama berbentuk seperti fosil ikan laut, dengan bagian platform yang menampilkan deretan gigi hewan. Ya, mengenakan sepatu ini membuat kaki Anda seakan jadi bagian dari seekor hewan liar.
Bentuk kedua mengingatkan pada sepasang fetish shoes dan terlihat bagai lobster claws. Juga dikenal sebagai The Armadillos, sepatu tersebut terbuat dari kulit phyton berwarna cokelat dan biru, yang menimbulkan aura alien-like.
Biasanya seorang desainer akan lebih berkonsentrasi dalam mencurahkan ide pada busana runway. Namun seperti tahun-tahun sebelumnya, McQueen kembali membuat setiap mata penikmat mode tercengang akan kreativitasnya yang tampil total pada gaun serta aksesori.
Dengan tinggi hak 12 inci, sampai saat ini editor mode di seluruh dunia masih belum memahami bagaimana para model bisa membawakan sepatu tersebut dengan elegan di panggung. Mr. McQueen, respect is due! [initial]
Source: Cosmopolitan, September 2010, halaman 507
Provided by:
(Cosmo/meg)
(Cosmo/meg)