Fimela Historia: Liku Perjalanan Karier Fashion Toton Hingga Sukses Mendunia

Pada tahun 2006 Toton mulai serius pada industri fashion dengan mulai sekolah mode di Parsons New School of Design, New York. Setelah tamat pada tahun 2008, ia sempat bekerja untuk label fashion di New York dan Singapura.

Toton kembali ke Indonesia untuk merawat sang ibu melawan penyakitnya. Setelah sang ibu meninggal dunia, Toton semakin membulatkan niat terjun di dunia mode.

Pada tahun 2012, bersama rekannya Haryo Balitar, Toton mendirikan label dengan namanya sendiri. Brand Toton hadir memenuhi kebutuhan para wanita untuk tampil stylish dan elegan.

Label Toton didominasi koleksi dengan mengangkat kebudayaan Indonesia, yang dikemas kontemporer sehinga bisa diterima masyarakat dunia. Hal ini juga membuat Toton bekerja sama dengan pengrajin dari Garut untuk menghasilkan tenun yang nantinya diolah menjadi fashion items yang modern.

Perjalanan karir Toton tentu tidak selalu mudah, banyaknya tantangan seperti sulitnya mendapatkan bahan baku, menjalin kerja sama yang baik dengan memberikan harga layak pada pengrajin sebagai bentuk apresiasi dari brand Toton.

"Kalau bukan kita siapa lagi yang akan mengapresiasi dan peduli dengan para pengrajin lokal. Kita juga bisa memasarkannya ke dunia internasional," kata Toton kepada Fimela, Rabu (21/11).

Puncak dan sekaligus menjadi pencapaiannya berkarir di industri fashion ini adalah memenangkan International Woolmark Prize di Hongkong. Toton terpilih sebagai pemenang tingkat Asia dan melanjutkan penjurian di Paris.

Toton mengaku mendapatkan banyak pelajaran berharga dari ajang ini. Mulai belajar dari para juri dan rekan-rekan desainer dari negara lainnya. Pada ajang ini, peserta diberikan tantangan untuk membuat koleksi dengan memanfaatkan benang wool.

Setelah itu Toton juga menambah daftar perjalanan karirnya di industri fashion dengan ikut serta dalam berbagai fashion show di lokal dan iternational. Diantaranya di Jakarta Fahion Week, Tokyo, dan Hongkong.

Kunci sukses Toton dalam bekerja yaitu sangat mengedepankan keseimbangan dalam bekerja. Baik itu dengan customer, karyawan, hingga para pengrajin. Komunikasi yang baik menjadi media yang menyatukan segala bidang kerja di brand Toton.

"Hal unik yang tidak banyak orang tahu bahwa di workshop Toton sering diputar lagu dangdut. Hal ini karena semua pekerja dalam satu bangunan, Toton menyatukannya dengan memutar lagu dangdut," tambah Toton.

Meski sudah terbilang sukses, Toton masih mengaku terus memperbaiki cara kerja dalam labelnya. Untuk lebih sukses lagi, Toton ingin lebih memperbaiki kualitas, kerjasama dengan para pengrajin, keseimbangan dalam bekerja, dan koleksi yang lebih baik lagi.

Seperti beberapa waktu terakhir Toton mulai konsisten menggunakan bahan ramah lingkungan. Selain itu juga mengolah kembali bahan-bahan sisa menjadi koleksi baru yang lebih menarik. Hal ini membuat koleksi Toton semakon bervariasi dan mendapatkan tempat khusus bagi pecinta fashion dunia.

Toton juga memilili showroom di luar negeri seperti di New York, Dubai, dan Hongkong. Sementara di Indonesia sendiri showroon Toton berada di Ara-Ara di Colony Kemang, Jakarta.