Fimela.com, Jakarta Tidak ada habisnya membahas soal batik yang semakin dicintai masyakarat dunia, sehingga para pelaku industri kreatif terus melakukan inovasi untuk membuat batik terlihat lebih fresh dan modern.
BACA JUGA
Advertisement
Seperti batik peranakan yang tidak kalah bagusnya, warna-warna yang ditampilkan terlihat menarik. Batik peranakan merupakan batik yang motifnya terpengaruh pada budaya Belanda, Tiongkok, dan Jepang. Inilah yang menjadi salah satu koleksi dari label SA/VI.
Vivia Setiawan, selaku perancang dan sutradara kreatif SA/VI official mengatakan batik peranakan berkembang di daerah pesisir. “Warnanya juga cerah, dan berkembang di daerah pesisir Pantai Utara Jawa, seperti di Pekalongan, Cirebon, hingga Lasem,” kata Vivia Setiawan kepada Bintang.com.
Vivia menghadirkan batik peranakan dari Pekalongan dengan sentuhan warna-warna cerah, dimana koleksinya didominasi warna pink-hijau-biru. Sehingga tidak hanya orang dewasa, anak muda akan sangat cocok bila memakainya.
“Saya memang fokus mengolah batik, kali ini memilih batik peranakan karena warna-warnanya cerah sehingga sangat cocok untuk anak muda,” ucap perempuan asal Bandung ini.
Advertisement
Motif Batik Peranakan
Motif batik peranakan didominasi bunga yang mempunyai arti keanggunan dan kesejahteraan di usia senja, burung yang artinya ratu dari segala burung yang menampilkan keanggunan, kelembutan.
Batik peranakan ini lebih sarat makna dan arti, tidak lain karena kepercayaan, tradisi, dan cerita leluhur turun temurun dan itu semua dituangkan dalam batik peranakan.
"Motif bunga, tanaman, dan burung, dalam warna-warna cerah, adalah motif khas batik peranakan,” jelas Vivia Setiawan.
Semua koleksi batik peranakan ini dihadirkan dalam bazar Darpa Nagari III di PIK Avenue, Jakarta, dengan mengangkat tema Batik Peranakan.