Jakarta Terkadang, tak hanya fashionista, namun masyarakat awam masih berfikir bahwa bila memilih brand yang sudah terkenal dan harganya yang tinggi, pasti akan mendapatkan kualitas barang yang terbaik. Namun sayangnya, hal tersebut belum berlaku untuk semua merek Internasional. Tak perlu jauh-jauh, beberapa brand fashion yang sudah akrab namanya di telinga ini, ternyata tidak pentingkan kualitas produk yang semahal harganya. Setidaknya, begitu menurut sebuah video yang dirilis oleh The List, sebuah media gaya hidup untuk perempuan berbasis di Inggris.
Advertisement
Melalui video dengan narasi yang cukup catchy, beberapa fashion brand dibeberkan, ternyata tak menjual kualitas yang berbanding lurus dengan harga produk mereka yang super mahal. Beberapa yang disebut di video ini antara lain Christian Louboutin, Louis Vuitton, Tiffany, Rolex dan Balenciaga. Lalu apa alasannya?
Christian Louboutin, siapa tak mengenali sepatu berhak tinggi dengan sol merah menyala ini? Di balik keelokan lekukan desain heels setiap sepatunya, juga sol merahnya yang sangat terkenal ternyata terdapat rasa sakit yang biasanya ditahan oleh mereka yang mengenakannya. Sang designer, Christian Louboutin pernah menyatakan bahwa, fokus utamanya saat menciptakan setiap rancangan baru, adalah estetika desain bagian luar sepatu, dan untuk kenyamanan si pengguna, bukanlah fokus utamanya. Jadi menderita demi fashion, mungkin terbukti saat memakai sepatu hal Loubutin. Kita perlu mendengar langsung dari fans sol merah ini.
Berikutnya Louis Vuitton dan Balenciaga. Kedua brand ini terus menghasilkan desain fenomenal beberapa waktu terakhir. Tak heran bila fashionista seluruh dunia memuja kedua brand ternama ini. Tentu biaya yang harus dikeluarkan untuk mendapatkan tas model terbaru dari Louis Vuitton dan Balenciaga cukup mahal. Namun sayangnya, menurut The List, harga mahal yang harus dibayar tidak sebanding dengan kualitas yang ditawarkan. Pada tahun 2000, New York Times menghitung biaya produksi satu tas Louis Vuitton, yang ternyata ratusan dollar lebih murah dari harga jual akhirnya (menurut The List, selisih ratusan dollar itu digunakan untuk membayar citra - termasuk selebriti papan atas yang menjadi bintang iklannya). Sedangkan Balenciaga, memang terkenal rutin menciptakan tren tas yang cukup unik dan fashionable, namun dengan harga yang mengejutkan. Di tahun 2017 lalu, Balenciaga mengeluarkan shopping bag biru besar, yang bila dilihat sekilas sungguh mirip dengan shopping bag IKEA. Versi lebih mahal pasti.
Tiffany and Co, brand perhiasan ini terkenal dengan berlian dan packaging berwarna hijau toska-nya. Dengan harganya yang terbilang mahal, ternyata kualitas berlian Tiffany dianggap sama dengan kualitas berlian yang dijual oleh perusahaan retail wholesale Costco di Amerika. Yang kabarnya justru lebih murah bahkan sampai $ 1000 dollar. Berikutnya Rolex, satu merek jam tangan klasik yang memang terkenal dengan harga yang fantastis. Tak jarang, Rolex dijadikan satu fashion item yang menandai status sosial seseorang. Namun dengan harga yang mahal, ternyata Rolex dianggap tak menghadirkan desain yang sama mahalnya.
Come to think of it, tidak sedikit produk fashion yang memang menjadi mahal karena membawa kisah cukup panjang. Saat usia sebuah merek setidaknya lebih dari 50 tahun, mereka semacam punya hak untuk menerapkan harga jual tinggi. Yang sering kita dengar, itu adalah harga warisan kreativitas yang panjang juga harga mempertahankan standar. Di tengah tren semua yang ugly (ugly shoes, ugly fashion), kita agak susah untuk mendebatkan estetika desain yang mahal seperti apa. Beauty is in the eye of the beholder. Dan sekali lagi, membeli barang mewah memang sekaligus membeli citra tentang hidup sebagai pribadi yang pantas mengenakan barang sekelas itu.
(Pic : Vogue)